KOMPAS.com - Saat tampil di depan publik, The Duchess of Cambridge tak pernah lupa memamerkan senyumnya yang menawan, dengan sederetan gigi yang putih dan rapi. Tak perlu heran, karena Kate Middleton kabarnya memilih Didier Fillion, pakar gigi dari Perancis, yang spesialisasinya membentuk cetakan mulut menjadi sesuai bentuk rahang.
Dokter yang berpraktik di Wimpole Street ini tidak hanya mampu memutihkan dan meratakan gigi, tetapi juga melakukan mikro-rotasi. Para perawatan ini, gigi diputar sedikit agar garis alami pada gigi dipecah. Fillion biasa memasang kawat gigi transparan pada bagian belakang gigi. Namun menurutnya, mikro-rotasi bisa dilakukan dengan cepat dengan mengikir dan mengecat enamel gigi yang sudah ada, atau dengan menambahkan lapisan porselen.
Sebenarnya, ketidaksempurnaan gigi Kate itulah yang sebenarnya membuat senyumnya memesona. Giginya tidak benar-benar rata, dan hal itu membuatnya tampak alami. "Masalahnya, orang Amerika memiliki visi yang sangat artifisial. Ia melakukan sedikit mikro-rotasi pada Kate Middleton untuk menghasilkan sesuatu yang natural. Itulah yang kita sukai, senyum yang sehat alami, bukan yang artifisial," tutur Bernard Touati, dokter gigi yang juga rekan Fillion.
Fillion mengatakan bahwa prosedur mikro-rotasi ini bisa memakan waktu enam bulan hingga dua tahun, dengan biaya sekitar 4.000 - 11.000 poundsterling (sekitar Rp 56 juta - Rp 155 juta). Fillion, yang tidak mengonfirmasi atau menyangkal apakah Kate memang menjadi pasiennya, menawarkan layanan istimewa yang tidak dimiliki dokter gigi lain, yaitu membiarkan pasien tahu bagaimana rupa giginya usai perawatan.
"Kami mempunyai software, jadi jika Anda berkata, 'Saya tak suka gigi saya, bisakah Anda mengubahnya?', maka saya bisa mengubahnya," tutur Fillion, seperti termuat di website-nya.
Menurutnya, setiap pasien itu unik, karena memiliki riwayat kesehatan, kepedulian, dan mimpi-mimpi sendiri. Karena itu, ia merasa harus memahami apa yang menjadi harapan pasiennya dengan menjalani perawatan ortodontik di kliniknya. Fillion melanjutkan,
"Saya juga mencoba menciptakan lingkungan yang menyenangkan, atmosfer yang nyaman dan hangat, supaya dapat memulai hubungan yang baik, dan membuat pengalaman ortodontik pasien menjadi sukses. Suatu perawatan hanya akan berhasil jika pasien sendiri yang puas dengan hasil akhirnya, yaitu ketika senyumnya menjadi senyuman dalam mimpi-mimpinya...."
Sumber: Telegraph
.png)
