Pekanbaru (ANTARA News) - Nasib malang dialami Muhamad Faisal, bayi berusia 1,5 tahun, yang kini terbaring lemah di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru akibat jaringan saraf dikepalanya digerogoti ratusan belatung.
"Selama empat hari sudah 200 lebih ulat belatung dikeluarkan dari kepala anak saya," kata Suryadi, ayah dari Muhamad Faisal kepada ANTARA, Kamis.
Muhammad Faisal adalah anak keenam dari pasangan Suryadi dan Ngaini. Suryadi merupakan buruh penjaga kebun kelapa sawit di daerah Simpang 5 Petani, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.
Suryadi mengatakan mereka panik melihat keanehan di kepala Faisal pada pekan lalu. Bayi malang itu kini dirawat di ruang Cendrawasih 2 RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Menurut dia, dokter selama empat hari terakhir telah berhasil mengeluarkan sekitar 248 belatung dari kepalanya.
Ngaini, ibunyA mengatakan, anaknya memang sering sakit-sakitan sejak lahir. Faisal tak pernah mau minum air susu ibunya, dan beratnya terus susut. Pada usia 1,5 tahun, bobot badan Faisal hanya 5,3 kilogram (kg), jauh dari berat normal bayi seusianya yang rata-rata 9-12 kg.
"Saya baru mengetahui ada keanehan pada anak saya ketika dia bangun tidur ada lubang di bagian atas kepalanya dan ada ulatnya," kata Ngaini.
Faisal kini terbaring lemah dan memerlukan bantuan cairan infus untuk mendapatkan asupan makanan. Terkadang ia terlihat mengejang namun tidak menangis. Bagian atas kepalanya ditutup dengan kasa, karena dokter terpaksa membuat lubang lebih besar untuk mengeluarkan belatung.
"Kata dokter, sarafnya sudah terkena ulat belatung," ujar Ngaini.
Ia mengakui penanganan medis untuk anaknya sangat kurang karena tempat tinggalnya di tengah kebun sawit sangat jauh dari Puskesmas. Selain itu, ia juga tak memiliki dana pengobatan karena sebagai buruh penjaga kebun sawit ia hanya diupah Rp1 juta per bulan.
"Untuk berobat saja sekarang saya harus berhutang," katanya dengan berharap anaknya segera sembuh.
(F012)