Kopi (doc Corbis)
VIVAnews - Mengonsumsi minuman yang mengandung kafein, memang bisa membangkitkan energi. Bahkan beberapa orang tak bisa beraktivitas, jika belum minum secangkir kopi di pagi hari.
Namun faktanya, mengonsumsi minuman kafein berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda. "Dari penelitian diketahui kalau kafein bisa meningkatkan energi untuk beraktivitas, tapi kalau jika terlalu banyak dikonsumsi bisa memunculkan efek negatif pada perasaan dan kesehatan," kata Erin Palinski, ahli nutrisi asal New Jersey, dikutip dari Prevention.
Sebenarnya, saat Anda terlalu banyak mengonsumsi kafein, tubuh akan 'memberitahu'. Yaitu, melalui beberapa gejala, seperti berikut. 1. Lemas di sore hari Jika Anda tak bisa beraktivitas tanpa mengonsumsi kopi atau minuman berkafein lain, Anda mungkin sudah kecanduan. Saat mengonsumsinya pada pagi hari, memang energi akan meningkat. Tapi menjelang sore hari, tubuh langsung terasa sangat lemas.
2. Urin berwarna oranye Urin yang berwarna kuning gelap atau oranye merupakan tanda kalau tubuh mengalami dehidrasi. "Kopi sebenarnya bersifat diuretik yang bisa menimbulkan kehidrasi, karena memicu Anda banyak mengeluarkan urin, sehingga tubuh kekurangan cairan," kata Amy Gross, ahli diet dari New York Presbyterian Hospital.
Kafein biasanya tidak memicu dehidrasi, kecuali Anda mengonsumsinya lebih dari 500 miligram per hari. Untuk itu, batasi konsumsi kopi, maksimal dua gelas per hari.
3. Merasa gelisah Tangan berkeringat, jantung berdebar-debar disertai perasaan gelisah adalah petunjuk bahwa Anda telah overdosis kafein. "Kafein dapat memperburuk stres dan depresi karena mengganggu zat penenang kimia pada otak yang disebut adenosin, "kata Palinski.
Kafein juga dapat bertindak sebagai stimulan yang memicu kelenjar adrenal untuk mengeluarkan lebih banyak hormon stres seperti adrenalin. Hormon ini dapat meningkatkan denyut jantung dan membuat Anda lebih mudah cemas.
4. Heartburn Refluks asam terjadi ketika otot di ujung kerongkongan, yang dikenal sebagai lower esophageal sphincter, memungkinkan asam perut dan makanan kembali ke atas. Ini menyebabkan perasaan terbakar bawah dada atau dikenal dengan heartburn. Jika ini terjadi pada Anda, kafein bisa jadi biang keladinya.
"Kafein melemaskan sfingter esofagus, yang memungkinkan asam perut naik ke tenggorokan," kata Gross. Cobalah memotong kafein sama sekali untuk melihat apakah itu menenangkan tenggorokan Anda.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }