KOMPAS.com - Bagi beberapa orang, menerima keluhan dan pengaduan sudah menjadi makanan harian, terutama mereka yang bekerja sebagai customer service misalnya. Jika Anda menjadi "tempat sampah" bagi orang lain, lantas kepada siapa Anda menumpahkan segala kepenatan atau keluhan? Bukankah setiap orang juga memiliki kegelisahan yang ingin ditumpahkan?
Blogger dan kontributor pada sejumlah majalah lokal ternama, yang lebih dikenal sebagai Ms Complaint atau Ms C punya pengalaman ini. Perempuan yang pernah bekerja sebagai customer service ini semakin terasah menghadapi keluhan (complain) juga pengaduan (complaint).
Lantaran terlalu sering menerima keluhan dan pengaduan, Ms C mengaku tak lagi punya waktu untuk mengeluh. Meski sebenarnya ia sama seperti kebanyakan orang lainnya, punya keluhan dari peristiwa keseharian yang menganggu pikiran bahkan emosi.
Boleh jadi, Anda pun mengalami hal yang sama dengan Ms C. Namun cara setiap orang bisa berbeda menghadapi situasi tak menyenangkan ini. Apapun kondisinya, Ms C mengatakan, jangan pernah menyimpan keluhan dengan berdiam diri. Anda perlu mengungkapkan sesuatu hal yang menurut Anda salah dan harus diperbaiki. Komunikasi Cara mengekspresikan keluhan atau pengaduan bisa beragam. Anda bisa mengungkapkan keluhan atau pengaduan, dengan berani berbicara langsung, mengkomunikasikannya, bukan diam atau marah-marah misalnya. Namun bagi Ms C, ia memilih satu cara yang paling ampuh, yakni dengan menuliskannya.
Dalam buku perdananya, Ms. Complaint's Therapy, perempuan yang lebih nyaman dikenal sebagai Ms C ini menuangkan berbagai keluhan yang dinilainya lebih kepada pengaduan. Buku yang menghibur dan bercerita tentang kisah keseharian ini merupakan hasil kompilasi tulisan di blog miliknya, www.mscomplaint.com.
"Dari 80 artikel di buku ini, 60 persennya mengambil dari blog, 40 persennya merupakan stok tulisan saya namun tidak ada di blog," jelas Ms C kepada Kompas Female seusai peluncuran buku Ms. Complaint's Therapy, di Rumah Kopi, Senopati, Jakarta, Jumat (11/11/2011) lalu.
Ms C berharap, satu dari 50 orang yang membaca tulisannya ini menjadi pribadi yang lebih baik. Bukan bermaksud menggurui atau bahkan mengubah kepribadian seseorang, namun Ms C melihat bukunya bisa menjadi pilihan terapi bagi siapapun. Bagi mereka yang dalam keseharian seringkali mengeluh atau bahkan membuat orang lain mengeluhkan perilakunya.
"Kalau ada keluhan, komunikasikan dengan cara yang baik, dan jangan diam. Karena diam tidak akan menyelesaikan masalah," katanya menjelaskan konsep terapi untuk para pengeluh adalah dengan komunikasi.
Terapi yang juga dimaksudkan buku ini adalah sebagai media bagi orang lain untuk bercermin. Boleh jadi, berbagai keluhan atau pengaduan dari peristiwa keseharian yang kebanyakan dialami Ms C dalam bukunya, disebabkan oleh perilaku keseharian kita. Dengan membaca buku ini, boleh jadi Anda akan tersentil, bahwa dalam keseharian terkadang ada sikap kita yang menyinggung atau merugikan orang lain. Sikap yang akhirnya menimbulkan keluhan dan pengaduan. Menulis Buku yang dituliskan Ms C dari 80 persen pengalaman pribadi dan 20 persen peristiwa yang dialami bersama teman-teman ini, mengangkat isu sosial, gaya hidup hijau, dan bukan hanya isu personal seperti perilaku buruk seseorang yang menimbulkan keluhan.
Perempuan asal Manado, Sulawesi Utara ini berharap pembaca yang mungkin setuju dengan isi pikirannya, terinspirasi untuk mencari bentuk terapi complaint dengan menulis. Sementara untuk mereka yang belum menyadari telah melakukan hal-hal seperti disampaikan melalui isu sosial di buku ini, akan lebih sadar diri.
"Apa yang dituliskan di buku ini adalah bentuk ketidakpuasan terhadap perilaku dan sopan santun orang lain. Mengungkapkan sesuatu yang saya rasa kurang baik, memberikan solusi untuk menjadi pribadi yang lebih baik," jelas Ms C.
Perempuan penulis yang kini masih bekerja di bidang marketing ini mengakui, setiap orang akan memiliki penafsiran berbeda dari pengalaman dan keluhan juga pengaduan yang dituliskannya dalam buku ini. Namun ia terbuka untuk menerima perbedaan pandangan, sama seperti ia terbuka menerima keluhan, pengaduan, juga menyampailkan keluhan dan pengaduan.
Jika kemudian Anda juga menjadi pengeluh dan tak ingin terbawa emosi karenanya, termasuk mengeluhkan apa yang disampaikan Ms C dalam bukunya, satu saran Ms C, sekaligus menjadi terapi paling ampuh untuk diri sendiri, "Menulislah."