Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres), Boediono, menyaksikan operasi penyakit mata katarak ke-6000 bagi masyarakat miskin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Departemen Mata, Gedung Kirana di Jakarta, Selasa.
"Operasi katarak yang berhasil seakan-akan mengembalikan kehidupan kembali manusia," kata Wapres Boediono saat memberikan sambutan, sebelum menyaksikan operasi katarak.
Wapres kemudian menyaksikan salah satu operasi katarak di lantai tiga gedung tersebut.
Operasi katarak ini merupakan penutup bantuan sosial operasi katarak kerja sama Perusahaan Jamu Sido Muncul dan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) 2011.
Sebelumnya Wapres Boediono juga menyaksikan pembukaan bantuan sosial operasi katarak ini pada Januari 2011.
Operasi katarak ini merupakan salah satu usaha dalam rangka gerakan penanggulangan katarak yang didukung oleh Perusahaan Jamu Sido Muncul, Persatuan Dokter Mata Indonesia serta RS dan klinik mata di Indonesia dengan komitmen memberikan bantuan kepada 6.000 penderita katarak.
Dalam bakti sosial di RSCM Kirana kali ini ada lima pasien yang dioperasi katarak, yakni Suyadi (52), Rosnam (54), Aminullah (62), Rusni (52), Endang (69).
Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menyaksikan penandatanganan komitmen pengusaha dan lembaga untuk memberikan bantuan operasi katarak.
Pada 2012, Sido Muncul dan Perdami akan mengoperasi 12.000 orang penderita katarak atau dua kali dari 2011. Sementara itu, Kick Andy Foundation dan Harian Umum Jawa Pos masing-masing akan menyumbang bagi 500 penderita katarak.
Ketua Perdami, Nila F. Moelok, mengatakan bahwa setiap tahun terdapat sekitar 200 ribu -240 ribu penderita. Sementara pada 2011 setidaknya 160 ribu penderita katarak telah dioperasi. Diperkirakan sekitar dua juta orang Indonesia menderita katarak.
Jumlah ini menurut Nila, merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Untuk itu, ia mengharapkan partisipasi masyarakat dalam penanganan penyakit tersebut.
Menteri Kesehatan (Menkes), Endang Rahayu Sedyaningsih, mengatakan bahwa dalam hal kesehatan mata pemerintah akan meningkatkan program-programnya, termasuk diantaranya pemberian beasiswa bagi dokter di daerah untuk mengambil spesialisasi mata namun diharuskan kembali ke daerahnya setelah usai sekolah.
Selain itu juga, ia mengemukakan, akan mewajibkan para calon dokter mata untuk terlebih dahulu memberikan bantuan praktik di rumah sakit daerah. (T.M041/A011)