Minggu, 18 Desember 2011, 19:30 WIB
Antique, Gestina Rachmawati
Mangku, pelukis kipas di EpiWalk (VIVAnews/ Gestina Rachmawati)
VIVAnews - Beberapa pelukis Indonesia mendemokan karyanya di area The Oval-Epiwalk. Mereka telah berkecimpung cukup lama di dunia seni lukis. Acara ini sekaligus untuk memeriahkan Jakarta EpiCarnival yang dimulai sejak 16 Desember kemarin.
Ke-15 pelukis ini mempunyai karakter masing-masing. Seperti Maman Rahman, pelukis yang juga purnawirawan itu menggunakan potongan sandal jepit sebagai pengganti kuasnya. Hasilnya, buket bunga warna-warni yang cantik terpampang di kanvasnya. Guratan yang tercetak di kanvas pun bergaris-garis seperti motif sandal jepit.
"Tentunya pakai sandal jepit lebih susah daripada kuas, saya mulai melukis sejak 1996," kata pelukis berkacamata itu pada VIVAnews.com, di Epiwalk, Rasuna Epicentrum Jakarta Selatan, Minggu 18 Desember 2011.
Pengunjung tampak tertarik dengan atraksi para pelukis ini. Mereka kebanyakan datang bersama keluarga. Anak-anak kecil pun antusias melihat para pelukis mengisi kanvasnya.
Salah seorang pelukis yang berasal dari Bali, Ngakan Nyoman Sudiana (Mangku) juga tampil berbeda. Dia melukis sebuah kipas dengan motif tari kecak dengan detil yang apik.
"Sebelumnya saya juga melukis kimono dan telur, kalau proses membuat lukisan kipas dengan motif yang penuh bisa delapan hari," kata Mangku.
Sementara itu, Suprapto Diono cenderung melukis kaligrafi dan padi. Selain itu, ada juga Simon Brushfield, seorang pekerja asal Australia dan beberapa talent lokal yang tergabung dalam komunitas pelukis Kota Tua seperti Randy dan Ajoel.
Pihak penyelenggara sengaja mengikutsertakan talent lokal agar karya mereka semakin dikenal oleh publik. Sayangnya, atraksi melukis tersebut hanya bisa ditonton hari ini saja.
Kendati demikian, Anda tak perlu khawatir, sebab hasil karya mereka masih dapat dinikmati di lobi Bakrie Tower hingga 24 Desember 2011.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar