Ajak Warga Kreatif Olah Sampah

KOMPASfemale
KOMPASfemale
Ajak Warga Kreatif Olah Sampah
Dec 27th 2011, 10:52

KOMPAS.com — Program Jakarta Green and Clean  kembali digelar dengan lebih fokus pada bank sampah. Misinya tetap sama, JGC mengajak warga Jakarta untuk menciptakan lingkungan bersih dan hijau. Caranya beragam, di antaranya mengolah sampah menjadi produk fashion (Trashion), seperti tas, rok, kalung, topi, selendang, dari plastik hasil olahan sampah rumah tangga.

"JGC sudah dilakukan sejak tahun 2006, dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Kali ini kami lebih berfokus pada bank sampah,"ujar  Sancoyo Antarikso, Corporate Secretary PT Unilever Indonesia, dalam acara Save The Environment, Jakarta Green and Clean di Graha Nandika Sucofindo, Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2011).

Fokus di bank sampah Jakarta Green and Clean (JGC) punya andil dalam meningkatkan kesadaran warga Jakarta untuk menjaga linkungan tempat tinggalnya. Buktinya, program ini mampu menggerakkan 1.000 rukun warga (RW) dari 42 kecamatan di DKI Jakarta, dengan melibatkan partisipasi aktif 100.000 warga sebagai kader lingkungan.

Bank sampah, kini menjadi fokus pengembangan program JGC. Bank sampah merupakan sebuah konsep pengumpulan sampah kering, seperti karton, majalah, kaleng, dan sampah plastik, yang sudah terkoordinasi dan sudah memiliki jaringan kerja dengan para pelapak sampah di area tertentu.

Dengan memaksimalkan partisipasi warga, sampah tersebut dikumpulkan di satu tempat melalui koordinasi kader lingkungan. Warga kemudian memilah sampah dari bank sampah, untuk diproduksi menjadi benda kreatif bernilai ekonomi.

Sebenarnya, warga mendapatkan penghasilan dengan hanya mengumpulkan sampah. Namun, penghasilan lebih tinggi dapat dicapai dengan mengolah sampah kering menjadi benda kreatif yang fungsional dan bernilai ekonomi tinggi.

Sejumlah benda kreatif pun dipamerkan di acara Save The Environment ini, sebagai bukti bagaimana sampah dapat menjadi benda bernilai guna. Sampah plastik dapat bertransformasi menjadi tas, rok, kalung, topi, selendang, dan benda menarik lainnya.

Berbagai benda kreatif dapat diciptakan, apalagi dengan adanya ketersediaan bahan baku berupa sampah kering. Sebagai catatan, saat ini volume sampah di DKI Jakarta saja sudah mencapai 6.500 ton per hari. Dan seiring pertumbuhan penduduk Jakarta secara otomatis sampah pun juga akan semakin menumpuk.

Masalah sampah menjadi ancaman bagi siapa saja, juga kerusakan lingkungan. Atas dasar inilah Unilever kembali melanjutkan program JGC sebagai cara menyelesaikan masalah sampah, khususnya di Jakarta.

"Progran JGC ini sangat baik karena mengusung upaya perbaikan lingkungan, terutama pengelolaan kebersihan, penghijauan, serta konservasi air. Kita semua berharap bahwa program ini bisa dilanjutkan dan dikembangkan, dan diikuti oleh masyarakat yang lebih banyak lagi agar mewujudkan lingkungan Jakarta yang nyaman," ungkap Dra Atty Chandrawaty, sekretaris BPLHD DKI Jakarta.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post