Rabu, 07 Desember 2011 | 15:06 WIB
TEMPO.CO, Belanda - Anak-anak yang lahir beberapa minggu lebih awal lebih mungkin mempunyai gangguan perilaku atau masalah emosional sebelum mereka mulai masuk sekolah. Menurut para peneliti, mereka yang lahir di antara kehamilan minggu ke-32 dan 35 (prematur moderat), dua kali berpeluang memiliki masalah perilaku dan emosional dibandingkan dengan anak-anak yang lahir pada waktunya (minggu 38 hingga 41).
Hasil riset yang dipublikasikan online di Jurnal Achives of Disease in Childhood dan dikutip laman Huffington Post 6 Desember 2011 itu mengungkapkan bahwa banyak isu di balik kelahiran anak-anak yang prematur. Anak laki-laki cenderung menunjukkan masalah dengan perilaku agresif, sementara anak perempuan lebih suka memendamnya sendiri. Para peneliti menganalisis data dari 995 anak yang lahir prematur moderat dan 577 anak yang lahir sesuai jadwal.
Orang tua diminta menjawab kuisioner saat anak mereka berusia empat tahun dengan memberikan daftar perilaku yang terjadi, termasuk di dalamnya pertanyaan apakah anak-anak mereka mengungkapkan masalah mereka atau menyembunyikannya, apakah mereka mengalami kecemasan atau depresi, merasa terisolir, mengalami gangguan tidur, komplain kesehatan yang tak bisa dijelaskan, serta problem dalam perhatian dan perilaku agresif.
Secara keseluruhan, anak-anak yang lahir prematur moderat cenderung dua kali mengalami berbagai permasalahan tersebut dan mengungkapkan masalah mereka melalui perilakunya. Anak lelaki cenderung untuk mengungkapkan masalah mereka (satu dari 10 anak menunjukkan perilaku bermasalah), sementara anak perempuan cenderung menyembunyikannya dengan proporsi yang sama.
Para peneliti dari University of Groningen Belanda menyimpulkan, "Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir prematur sudah bermasalah sebelum mereka memasuki sekolah. Karena itu, anak-anak prematur moderat ini bisa menjadi target potensial untuk pencegahan masalah kesehatan mental, seperti masalah perilaku dan emosional pada awal masa kanak-kanak. Pasalnya, hal ini cenderung menetap hingga anak menjadi remaja."
Profesor Andrew Shennan, dokter ahli kandungan di sebuah lembaga sosial mengatakan, "Sangat dihargai adanya temuan bahwa bayi yang lahir beberapa minggu lebih awal bisa bermasalah dengan perilaku mereka, bahkan hingga mereka dewasa. Riset ini mengkonfirmasi temuan-temuan sebelumnya." Karena itu, sambung dia, kelompok bayi yang lahir prematur moderat tetap penting dan penelitian perlu mempertimbangkan untuk mengidentifikasi dan mengobati wanita yang masa kehamilannya lebih dari 32 minggu.
HUFFINGTON POST | ARBA'IYAH SATRIANI