Selasa, 20 Desember 2011 | 18:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Selama 10 bulan pertama 2011, penjualan produk cat kuku naik sebesar 59 persen dari tahun 2010. Angka itu berdasarkan riset pasar NPD Group (National Purchase Dairy), yang menemukan penjualan cat kuku naik sejak terjadinya krisis ekonomi.
"Mewarnai kuku adalah hobi yang terjangkau," kata Karen Grant, wakil direktur dan analis industri kecantikan global di NPD. Menurutnya, mewarnai kuku adalah cara mudah untuk menjadi trendi.
Meskipun riset NPD fokus pada pusat perbelanjaan, Grant mengatakan, tren tersebut akan meluas dan mempengaruhi pasar.
Manajer Salon Lali Lali di New York, Dimitrius Simpkins, mengatakan, kecantikan adalah satu hal yang tidak akan pernah diabaikan perempuan. "Perawatan kuku termasuk salah satu cara untuk menambah semangat," ujarnya.
Riset NPD menunjukkan hampir semua produk perawatan kuku mengalami peningkatan penjualan. Riset ini belum ditambah perempuan yang mungkin melakukan perawatan kuku tanpa membeli produk atau melakukan perawatan di salon.
Simpkins berpendapat walau jasa perawatan kuku di salon populer, banyak perempuan mencari cara lain untuk menghemat dengan jarang mengunjungi salon. "Beberapa perempuan yang biasanya datang ke sini setiap minggu sekarang datang dua minggu sekali," kata Simpkins.
Grant mengatakan, satu botol cat kuku bisa bertahan satu atau dua bulan. "Jika Anda gunakan uang tersebut untuk makan malam, mungkin hanya bisa dipakai untuk makan semalam saja."
Grant menjelaskan, pertumbuhan produk pewarna dan perawatan kuku di pasar kosmetik lebih besar dibanding produk kecantikan lainnya. "Ukuran pasar selalu berkembang dan ada kesempatan yang sangat besar untuk melipatgandakan pertumbuhan itu," kata Grant tentang produk perawatan kuku. "Ini seperti pertumbuhan lipstik 10 tahun lalu," ia menambahkan.
REUTERS|HERU TRIYONO
.png)
