Liputan6.com, Jakarta: Maraknya teknologi canggih yang menawarkan kemudahan bagi penggunanya, membuat hidup jauh dari aktivitas fisik. Bagi sebagian orang, hal ini membawa keberuntungan. Namun, tak jarang kondisi ini bisa menyebabkan timbulnya ragam penyakit.
Penyakit penggumpalan darah atau Deep Vein Thrombosit (DVT) misalnya. Ini terjadi akibat minimnya kegiatan fisik dalam keseharian. Kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan, nyeri, penebalan arteri, dan merasa panas.
Selain itu, penggumpalan darah akut bisa membuat kaki sakit, migrain, pendarahan di hidung atau mata, dan stroke. Bahkan tidak mustahil kematian bisa terjadi bila penyumbatan itu telah masuk dalam pembuluh darah vital di paru-paru atau jantung.
Untuk memecahkan penyumbatan darah, biasanya pengobatan yang diberikan melalui injeksi agen thrombolytic atau dengan transfusi darah yang amat mahal biayanya. Bahkan penderita kerap melakukan operasi untuk memperbaiki saluran darah yang tersumbat.
Nampaknya jenis pengobatan tersebut sudah dapat beralih ke yang lebih murah. Pasalnya, penelitian yang dipimpin oleh Dr. Claire Shovli dari universitas National Heart and Lung Institute, London, Inggris menemukan suplemen zat besi mampu menghilangkan penggumpalan darah yang tidak terkontrol pada 609 pasien penderita DVT.
Menurutnya, kekurangan zat besi bisa memicu timbulnya penggumpalan darah tanpa diketahui gejalanya. "Ini terjadi karena tingkatan zat besi dalam tubuh yang jumlahnya fluktuatif dalams sehari" ujarnya di Dailymail.
Terlebih bila dalam asupan keseharian minim dari zat besi tersebut. Sehingga suplemen yang mengandung zat besi menjadi pilihan untuk mencegah terjadinya penyakit ini. (klikdokter.com/MEL)