Liputan6.com, London: Kebanyakan ibu hamil dan ibu-ibu baru menjadi pelupa. Serangan pelupa ini mendapat banyak julukan seperti
pregnancy brain, mommy brain, pregnancy amnesia dan
momnesia. Penelitian terbaru mempertanyaan kebenaran pregnancy brain ini.
Siapa yang benar, para ibu atau para peneliti? Dan bagaimana Anda bisa menangani memori yang kabur selama kehamilan? Berikut adalah jawaban.
"Jika Anda membaca manual tentang kehamilan dan mendengarkan ibu hamil, ya, ada hal-hal seperti pregnancy brain atau momnesia, dan ada juga bukti dari penelitian yang menunjukkan defisit dalam memori," kata Helen Christensen, PhD, dari Universitas Nasional Australia.
"Tapi bukti dari studi kami menunjukkan bahwa kapasitas otak berubah saat kehamilan," kata Christensen kepada WebMD dalam email, Jumat (2/12).
Artinya, otak perempuan hamil tidak berubah, meskipun ia mungkin tidak setajam pisau cukur seperti dahulu. Dalam hal ini bisa dibilang IQ Anda tidak berubah, tetapi prioritas Anda yang akan berubah.
Kelupaan kaum ibu bisa dimengerti. Seperti banyak ibu lainnya, hidupnya berputar seperti tornado. Dia terus menangani kebutuhan dan keinginan anak-anak mereka, mengerjakan tugas-tugas rumah tangga lainnya dan dia jarang tidur nyenyak di malam hari.
"Dalam keadaan ini, 100% normal memiliki penyimpangan memori atau pelupa," kata Christenson.
Naiknya kadar hormon dan prioritas baru juga dapat menjelaskan mengapa pregnancy brain terjadi. "Ada progesteron 15 sampai 40 kali lebih dan estrogen merendam otak selama kehamilan, dan hormon-hormon ini mempengaruhi semua jenis neuron di otak," kata Louann Brizendine, MD, direktur Klinik Women Mood and Hormone di University of California, San Francisco.
"Pada saat itu, ada lonjakan besar oksitosin yang menyebabkan rahim berkontraksi dan tubuh untuk memproduksi susu. Dan mereka juga mempengaruhi sirkuit otak".
Dan kehamilan juga mecampur aduk perhatian Anda. "Anda hanya memiliki begitu banyak rak di otak Anda sehingga tiga besar diisi dengan barang-barang bayi," kata Brizendine.
Penelitian terbaru di Inggris menunjukkan, hormon juga dapat mempengaruhi memori spasial, yang meliputi mengingat tempat barang, pada wanita hamil dan ibu baru.
Pregnancy brain adalah "perasaan seperti berjalan ke ruangan, mengejar sesuatu, dan tidak mengingat apa yang Anda lakukan sekitar lima sampai 10 kali sehari," kata Brizendine.
"Pregnancy brain seperti lupa di mana Anda meletakkan kunci Anda atau melupakan tiga dari 27 item di toko kelontong," kata Donnica Moore, MD, pakar kesehatan wanita yang berbasis di Far Hills, NJ
Mungkin juga ada aspek evolusi ke pregnancy brain. "Dari sudut pandang evolusi ini, gangguan memori dapat membantu sehingga wanita akan lupa tentang hal-hal lain dan fokus pada merawat anak".
Ketika pregnancy brain berlanjut setelah melahirkan (dan sering), kurang tidur jelas merupakan faktor penyebabnya. "Wanita menumpuk utang tidur hingga 700 jam di tahun pertama setelah memiliki bayi, dan yang menyebabkan otak tidak menjadi yang terbaik untuk hal-hal lain selain merawat bayi," kata Brizendine.(MEL)