Ikatan Emosi Ibu-Balita Pengaruhi Obesitas

VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Ikatan Emosi Ibu-Balita Pengaruhi Obesitas
Dec 27th 2011, 05:14

Selasa, 27 Desember 2011, 12:14 WIB

Anda Nurlaila

VIVAnews - Ingin memiliki anak remaja yang sehat? Bangunlah interaksi atau hubungan dekat dengan buah hati sejak usia dini. Sebuah studi menyebut, remaja cenderung mengalami obesitas bila memiliki hubungan emosional buruk dengan ibu saat usia balita.

Temuan ini menegaskan penelitian sebelumnya bahwa balita yang tak memiliki ikatan emosional dengan ibu akan mulai menggemuk saat berusia 4,5 tahun.

Dalam studi terbaru yang dikutip Health Day News, sejumlah ilmuwan meneliti data institut kesehatan nasional kesehatan anak dari ratusan keluarga di sembilan negara bagian yang lahir pada 1991.

Hasil analisis peneliti Universitas Ohio menunjukkan, mereka yang memiliki ikatan emosi paling rendah dengan ibu saat usia balita memiliki risiko obesitas tertinggi ketika menginjak 15 tahun.

Lebih dari seperempat balita yang memiliki kualitas hubungan buruk dengan ibu mereka tumbuh sebagai remaja obesitas, dibandingkan dengan 13 persen anak yang memiliki ikatan kuat dengan ibu di tahun awal pertumbuhan mereka.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics edisi Januari menunjukkan, risiko obesitas dipengaruhi area otak yang mengontrol emosi dan merespons stres. "Di saat bersamaan, area otak yang sama bekerja sama mengendalikan nafsu makan dan menjaga keseimbangan energi," kata para peneliti.

Penulis menyarankan upaya pencegahan obesitas harus mencakup strategi meningkatkan ikatan diantara ibu dan anak, selain mempromosikan makan sehat dan berolahraga.

"Ada kemungkinan obesitas dapat diintervensi dengan meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan anak-anak daripada berfokus hanya pada asupan makanan dan aktivitas fisik," ucap Sarah Anderson, asisten profesor epidemiologi di Universitas Ohio, pemimpin penulis.   Dia menambahkan, "Sensitivitas ibu dalam berinteraksi dengan anaknya dipengaruhi faktor bahwa orangtua tak dapat selalu mengontrol anak. Kita perlu berpikir meningkatkan kualitas hubungan ibu dan anak yang berdampak pada kesehatan anak," ucap Anderson. (pie)

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Kirim Komentar

Anda harus Login untuk mengirimkan komentar

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post