Selasa, 20 Desember 2011 | 18:48 WIB
TEMPO.CO, Roma - Para ahli mengatakan kebiasaan mengurangi makan dapat membantu memperkuat daya ingat. Selain itu, melewatkan makanan penutup dan minum kopi setelah makan malam juga baik untuk otak serta pinggang Anda.
Kesimpulan ini merupakan hasil penelitian ahli Italia terkait 'pembatasan kalori". Idenya adalah kondisi mendekati lapar meningkatkan kesehatan dan memperpanjang hidup.
Para ilmuwan telah lama mengetahui fenomena tersebut, namun berupaya menggali bagaimana pengurangan kalori dapat meningkatkan kesehatan. Peneliti Giovambattista Pani memutuskan untuk fokus pada protein yang disebut CREB1. Protein ini penting untuk memori dan belajar.
Dalam percobaan pada tikus, ia menunjukkan bahwa pengurangan kalori mendorong belajar jika hewan itu masih bisa memproduksi CREB1.
Ia juga menunjukkan bahwa mengurangi kalori meningkatkan jumlah protein itu di otak. Kalori binatang hanya dikurangi sebesar 25 sampai 30 persen. Untuk manusia, ini setara dengan sekitar 600 kalori per hari.
Secangkir teh atau kopi juga bisa bermanfaat. Studi menemukan kafein meningkatkan jumlah CREB1 yang dibuat dalam tubuh.
Penelitian ini dapat membantu menjelaskan mengapa penduduk Pulau Okinawa di Jepang memiliki lebih banyak orang di atas usia 100 tahun per 100.000 penduduk daripada di tempat lain di dunia.
Orang Okinawa makan lebih sedikit kalori daripada rata-rata orang terkait praktek budaya Hara Hachi Bu - makan sampai 80 persen penuh. Ini membawa pada pengurangan jumlah radikal bebas yang dihasilkan yang membuat jantung lebih sehat.
Hasil penelitian Dr Pani, dari Catholic University of the Sacred Heart di Roma ini muncul di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
"Ini hanya 25 sampai 30 persen pengurangan kalori. Ini seperti tidak makan kue di akhir santapan," kata Dr Pani.
"Ini memberi kita alat untuk penyelidikan sirkuit otak yang lebih baik dan mencoba untuk mencari tahu obat yang dapat melakukan hal yang sama. Kami mencoba beberapa senyawa pada binatang tetapi pada tahap yang sangat awal."
Menjaga otak tetap muda akan sangat bernilai pada populasi yang menua.
"Temuan kami mengidentifikasi untuk pertama kalinya mediator penting dari efek diet pada otak. Penemuan ini memiliki implikasi penting untuk mengembangkan terapi masa depan untuk menjaga otak kita tetap muda serta mencegah degenerasi otak dan proses penuaan."
"Harapan kami adalah menemukan cara untuk mengaktifkan CREB1, misalnya melalui obat baru, untuk menjaga otak tetap muda tanpa perlu diet ketat."
DAILY MAIL | EZ