Larangan Manipulasi Wajah Model Iklan

VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Larangan Manipulasi Wajah Model Iklan
Dec 20th 2011, 03:55

VIVAnews - Sejumlah produsen kecantikan memanfaatkan wajah model ayu untuk iklan. Demi merangsang minat konsumen, tak jarang mereka nekat melakukan manipulasi wajah sang model yang seolah cantik sempurna berkat produk yang dipasarkan.

Seperti iklan NatureLuxe Mousse Mascara, yang mengklaim dapat melentikkan dan menambah volume bulu mata hingga dua kali kondisi normal. Iklan itu menampilkan model berparas ayu dengan penampilan bulu mata sesuai klaim.

Mereka yang melihat iklan tersebut mungkin akan mengira penampilan mata sang model berkat NatureLuxe Mousse Mascara. Nyatanya, di sisi bawah iklan tersebut tertera pernyataan dalam boks kecil bahwa bulu mata sang model yang tercipta dalam gambar hasil permainan digital Photoshop.

Terang-terangan melakukan manipulasi, Proctor & Gamble, selaku produsen produk itu, telah mendapat teguran agar tak memublikasikan iklan yang beredar di Inggris itu.

Divisi Periklanan Nasional Inggris telah mengambil langkah tegas untuk membatasi manipulasi citra menyesatkan dalam iklan produk kosmetika. Tak hanya iklan NatureLuxe Mousse Mascara, tapi juga iklan yang melakukan manipulasi penghalusan kulit, aplikasi produk kecantikan, hingga pelangsingan tubuh yang tak nyata.

"Anda tidak dapat menggunakan gambar untuk mendemonstrasikan bagaimana sebuah produk kecantikan bisa mempercantik konsumen, lalu kemudian mengatakan bahwa, ini sebenarnya tak nyata," kata Kepala Divisi Periklanan Inggris, Andrea Levine, seperti dikutip Daily Mail.

Juli lalu, otoritas Pengawas Iklan di Inggris juga melarang peredaran iklan krim antipenuaan Lancome yang dibintangi Julia Roberts dan iklan krim penutup noda Maybelline dengan model Christy Turlington. 

Produsen yang bernaung di bawah nama besar L'Oreal itu menampilan wajah 'palsu' Julia Roberts dalam iklan dua halaman di sejumlah majalah. Tim iklan nekat melakukan koreksi digital sedemikian rupa untuk menghilangkan keriput, yang sebenarnya tampak nyata di wajah sang bintang.

Sementara tim iklan Maybelline sengaja melakukan manipulasi dengan menyekat-nyekat bagian wajah sang bintang dengan maksud menunjukkan perbandingan antara bagian yang memakai dan tidak memakai produk itu. Bagian yang memakai produk dibuat mulus, sedangkan yang tidak memakai terlihat keriput.

Iklan Lancome Julia Roberts Iklan Maybelline Christy Turlington
 

Larangan diterbitkan setelah muncul protes dari masyarakat yang menganggap itu sebagai kebohongan publik. Efek buruknya, kecantikan palsu itu akan mengobsesi para wanita dan remaja untuk mengejar hal yang tak realistis.

Manajemen L'Oreal mengaku melakukan teknik-teknik tertentu untuk menyempurnakan wajah selebritas yang menjadi bintang iklan produknya. Namun, mereka bersikeras bahwa teknik yang dilakukan tak keluar dari pakem-pakem kecantikan natural para bintang, sekaligus refleksi akurat dari manfaat produk.

Menteri Kesetaraan Inggris, Lynne Featherstone, meminta produsen untuk jujur dalam mengiklankan produknya. Ia mengkritik iklan sejumlah produk kecantikan yang cenderung tak mencerminkan realitas, seperti gambar kulit mulus dan tubuh super-ramping.

"Membiarkan kondisi ini bisa memicu depresi karena gambar-gambar ideal itu telah mendistorsi gagasan mengenai keindahan," kata Featherstone.

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Kirim Komentar

Anda harus Login untuk mengirimkan komentar

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post