Jum'at, 02 Desember 2011 | 10:59 WIB
TEMPO.CO, New York - Mengumpat dan mencaci-maki ternyata mampu menyembuhkan rasa sakit. Hal itu terungkap dalam sebuah riset terbaru. Namun, tentu saja umpatan atau cacian itu tak diungkapkan sepanjang hari.
Para ahli menemukan umpatan atau cacian bisa mengurangi rasa sakit jangka pendek. Mereka masih mencari seberapa sering orang sebaiknya mencaci supaya ada efek penyembuhan rasa sakit itu.
Penelitian ini dilakukan terhadap 71 mahasiswa School of Psychology dari Keele University. Mahasiswa itu diminta menghadapi cuaca dingin sembari mengulang kata-kata cacian atau mengulang kata-kata bukan cacian.
Para mahasiswa diminta memasukkan tangan mereka ke dalam air dengan suhu kamar selama tiga menit-–sebagai tindakan pengontrol-–sebelum kemudian memasukkannya ke dalam air dingin 5 derajat Celsius selama mereka bisa mengulang kata-kata yang diminta.
Para peneliti kemudian membandingkan tingkat rasa sakit berdasarkan perubahan detak jantung antara mahasiswa yang memaki dan mereka yang tidak mengucapkan sumpah serapah. Lalu mahasiswa ditanyai seberapa sering responden suka mengucapkan sumpah serapah sehari-hari.
Data-data itu kemudian dimasukkan dalam analisis mengenai toleransi terhadap rasa sakit yang mereka rasakan. Journal of Pain, seperti dikutip situs Huffington Post edisi 1 Desember 2011, menuliskan para peneliti menyimpulkan, "Sumpah serapah meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit dan detak jantung dibandingkan dengan tidak mengatakan kata-kata cacian."
"Semakin sering partisipan mengucapkan kata-kata makian dalam kehidupan sehari-hari, semakin sebentar mereka bisa menahan tangan mereka di dalam air dingin, terbalik dibandingkan dengan ketika mengulang kata-kata bukan makian," ujar para peneliti.
Dr. Richard Stephens, peneliti senior bidang psikologi di Keele University, mengatakan, "Orang yang tidak sering mencaci maki dalam kehidupan sehari-harinya bisa menahan tangan mereka dua kali lebih lama saat mereka mencaci maki dibandingkan dengan saat mereka tidak mengucapkan sumpah serapah. Namun, mereka yang sehari-hari suka mengatakan sumpah serapah, tidak mendapatkan manfaat lebih darinya."
HUFFINGTON POST | ARBA'IYAH SATRIANI