KOMPAS.com - Seiring pertambahan usia, kebutuhan anak terus bertambah. Tak hanya kebutuhan pribadi, namun juga biaya pendidikan yang semakin tinggi. Biaya pendidikan anak menjadi salah satu sumber kekhawatiran finansial bagi orangtua. Gaya hidup pun mengalami perubahan lantaran harus menyiapkan anggaran lebih untuk menunjang pendidikan anak.
Presenter Novita Angie (36), mengutarakan ia mulai lebih peduli untuk merencanakan keuangan lebih baik lagi sejak dua anaknya Jeremy (7,5 tahun) dan Jemima (6,5 tahun) mulai bersekolah.
"Sejak punya anak, dan mereka mulai bersekolah, pengeluaran semakin terasa berat. Semakin tinggi tingkat pendidikan, mulai Taman Kanak-kanak meningkat lagi ke tahapan selanjutnya, biaya makin tinggi. Saya mulai mengerem gaya hidup dan lebih berhati-hati, lebih bijaksana menggunakan uang," akunya di sela talkshow Superwoman-Sequislife di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Berani berinvestasi Angie mengaku mulai merencanakan keuangan lebih teratur, dengan berinvestasi, setelah teredukasi lebih baik mengenai pengelolaan keuangan di program radio yang dibawakannya. Edukasi fnansial inilah yang menjadi bekal pengetahuannya dalam mengelola keuangan keluarga.
"Setelah menikah dan punya anak, saya sempat masih berpikir bahwa dengan saya bekerja, punya penghasilan, punya uang, saya merasa bisa melakukan apa saja yang saya suka. Namun ketika anak mulai sekolah dan semakin membutuhkan biaya tinggi, cara menggunakan uang pun berubah, di tambah lagi saya memiliki pemahaman baru mengenai pengelolaan uang dan investasi," jelasnya.
Investasi menjadi salah satu solusi keuangan keluarga yang dipilihnya. "Saya mulai belajar dan berinvestasi kurang dari satu tahun terakhir ini," ungkapnya.
Ia menyebutkan sejumlah perencanaan keuangan versinya. Angie juga mulai menginvestasikan uangnya di produk unit link, reksadana saham, dan reksadana pendapatan tetap. Tiga produk investasi ini, kata Angie, melengkapi produk keuangan lainnya yang sudah disiapkannya sejak lama, seperti deposito, tabungan, dan tentunya asuransi jiwa.
"Saya tetap merasa perlu berjaga-jaga pada produk yang memungkinkan saya mencairkan uang jika butuh dana cepat. Deposito lebih berisiko rendah yang dapat memenuhi kebutuhan dana likuid," jelasnya.
Menurut Angie, perempuan, baik sebagai ibu atau profesional, perlu mengedukasi dirinya mengenai pengelolaan keuangan. Apalagi bagi orangtua dengan anak yang membutuhkan biaya pendidikan. Pengelolaan keuangan yang baik membantu orangtua untuk menyiapkan dana pendidikan dengan perencanaan keuangan jangka panjang demi masa depan anak.
Angie mengaku masih ingin menambah jenis investasi untuk perencanaan keuangan jangka panjang. Emas batangan salah satunya, ini masih menjadi pertimbangan baginya. Namun untuk dana pensiun, Angie mengaku masih belum memikirkan perencanaan keuangannya.
"Saya masih belum merencanakan dana pensiun. Saya pikir, saya mencintai pekerjaan saya saat ini dan sampai saat ini saya merasa tak ingin pensiun. Saya ingin terus bekerja dengan pekerjaan yang saya suka ini," katanya.
Bermitra dengan suami, Angie mengaku masing-masing memiliki tanggung jawab atas pemenuhan sejumlah pos keuangan keluarga.Pendidikan anak sudah disiapkan dengan baik dengan berinvestasi. Kebutuhan rekreasi keluarga juga tetap dapat dipenuhi karena adanya pos pengeluaran yang jelas.
"Masing-masing punya tanggung jawab keuangan untuk memenuhi sejumlah pos. Termasuk untuk liburan, hiburan seperti menonton di bioskop, wisata kuliner, atau sekadar menginap di hotel bersama keluarga," akunya.
Baginya, kedisiplinan menggunakan uang dan mulai merencanakan keuangan jangka panjang memberikan rasa aman secara finansial. Dengan perencanaan keuangan sesuai pos kebutuhan masing-masing, Angie dan keluarganya dapat memenuhi berbagai kebutuhan masa kini dan masa depan.