Mulut, Jendela untuk Lihat Sakit Tubuh

VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Mulut, Jendela untuk Lihat Sakit Tubuh
Dec 19th 2011, 05:42

VIVAnews - Seperti kata pepatah, mulutmu harimaumu. Begitu pun dengan masalah kesehatan. Mulut dan juga gigi bisa jadi jendela apa yang sedang terjadi di dalam tubuh kita. Bahkan, beberapa penyakit kronis dapat terdeteksi lewat keadaan mulut, seperti dikutip dari WebMD.com.

1. Bakteri mulut dapat berpengaruh pada jantung? Beberapa studi menunjukkan bahwa orang dengan penyakit gusi lebih mungkin untuk menderita penyakit jantung daripada mereka yang bergusi sehat, yaitu yang berwarna merah muda. Tapi, para peneliti tidak yakin dengan hubungan ini. Satu teori yang mungkin adalah bahwa bakteri yang ada di mulut berjalan lewat aliran darah. Di suatu tempat yang penuh dengan lemak, bakteri menempel dan menyumbat aliran darah. Tentu saja, darah menjadi kurang lancar dan membuat jantung harus bekerja ekstra untuk memompa dan hal inilah yang paling memungkinkan untuk terjadinya sakit jantung. 

2. Ada korelasi antara penyakit gusi dan diabetes Diabetes dapat mengurangi daya tahan tubuh terhadap infeksi. Gula darah tinggi juga meningkatkan risiko terjadinya penyakit gusi. Terlebih lagi, penyakit gusi membuat kadar gula darah sulit untuk dicek. Maka dari itu, lindungi gusi dengan selalu menjaga kadar gula darah senormal mungkin. Sikat setelah makan dan gunakan dental floss setiap hari. Konsultasi juga ke dokter gigi setidaknya sekali setahun.

3. Lidah dan mulut kering penyebab kerusakan gigi Empat juta orang Amerika yang mengalami sindrom Sjögren lebih rentan memiliki masalah kesehatan mulut. Sindrom Sjögren adalah saat sistem kekebalan tubuh yang seharusnya menjaga tubuh malah menyerang saluran air mata dan kelenjar air liur. Akibatnya, mulut dan mata akana terserang rasa kering yang kronis (xerostomia). Air liur membantu melindungi gigi dan gusi dari bakteri yang menyebabkan gigi berlubang dan radang gusi. Jadi mulut kering yang berlangsunng lama akan membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan gigi dan penyakit gusi.

4. Penyakit gusi menyebabkan kelahiran prematur Jika Anda hamil dan memiliki penyakit gusi, Anda bisa lebih mungkin untuk memiliki bayi yang lahir terlalu dini dan terlalu kecil. Bagaimana hal itu bisa terjadi, masih dicari penyebabnya. Tapi, bisa jadi karena peradangan atau infeksi. Kehamilan menyebabkan terjadinya perubahan pada hormon. Hal ini juga yang bisa jadi memperburuk penyakit gusi. Karena itu, untuk mencegahnya, tanyakan kepada dokter kandungan Anda.

5. Sakit ginjal karena gigi ompong Tua, tapi tak lagi mempunyai gigi alias ompong lebih cenderung memiliki penyakit ginjal kronis dibandingkan dengan mereka yang masih memiliki gigi. Bisa jadi hal ini disebabkan karena adanya peradangan kronis di dalam tubuh Anda. Jadi, rawatlah gigi dan gusi agar mengurangi risiko terjadinya ginjal kronis.

6. Stres dan gigi geripis Jika Anda stres, cemas, atau depresi, Anda mungkin berada pada risiko tinggi untuk masalah kesehatan mulut. Orang di bawah stres menghasilkan tingkat tinggi hormon kortisol, yang membuat kekacauan pada gusi dan tubuh. Stres juga menyebabkan perawatan mulut yang buruk; lebih dari 50% orang stres lupa untuk menyikat gigi.

7. Gusi pucat dan anemia Bila Anda mengalami anemia, tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah atau sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Hal ini akan terlihat terutama pada gusi yang tampilannya terlihat pucat. Selain gusi, lidah bengkak dan bergaris-garis halus (glossitis) adalah penanda anemia kronis.

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Kirim Komentar

Anda harus Login untuk mengirimkan komentar

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post