berendam rumput laut (daily mail)
VIVAnews - Rumput laut sebagai santapan bernutrisi untuk kecantikan mungkin sudah jamak terdengar. Tapi, bagaimana dengan metode perawatan kulit dengan berendam di dalam air penuh rumput laut berlendir?
Seperti dikutip dari Daily Mail, rumput laut telah lama dikenal memiliki sifat antiseptik, relaksasi atau menenangkan, dan menawarkan penyembuhan untuk sejumlah masalah kulit seperti psoriasis.
Dengan resapan mineral dan garam laut, rumput laut diyakini memiliki sifat penyembuhan alami, mengandung agen antipenuaan, bahkan memiliki khasiat mengurangi selulit. Lendirnya juga memberikan kelembaban alami bagi kulit.
Melihat khasiat rumput laut yang begitu besar, sebuah spa eksklusif baru di Hotel Blythswood, Glasgow, tak ragu menawarkan paket mandi rumput laut kepada mereka yang begitu memuja kecantikan kulit.
Bagi Anda yang ingin mencoba, tak perlu jauh-jauh pergi ke Glasgow. Coba saja sendiri di rumah, isi bak mandi dengan air hangat, masukkan rumput laut segar atau rumput laut kering. Berendamlah hingga tubuh terasa relaks. Air rendaman rumput laut mampu menarik toksin-toksin supaya keluar dari tubuh.
Kaya gizi Mineral esensial yang dikandung rumput laut sangat banyak, antara lain besi dan kalsium. Kandungan kalsium rumput laut sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan dengan susu, sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis.
Rumput laut mengandung berbagai vitamin yaitu vitamin A, B kompleks, C, D, dan K. Kandungan vitamin tersebut memberi nutrisi pada kulit sehingga kulit lebih lembab dan kencang. Vitamin C bisa membantu menangkal radikal bebas.
Kandungan protein dan serat rumput laut juga sangat tinggi. Serat pada rumput laut bisa membuat perut terasa lebih kenyang. Selain itu, rumput laut bisa meluruhkan lemak-lemak di perut, sehingga bahan ini banyak dimanfaatkan untuk produk pelangsing.
Manfaat luar biasa rumput laut lainnya adalah kemampuannya untuk membantu proses memperbarui jaringan kulit yang rusak sehingga banyak pula dipakai sebagai produk antikeloid.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar