KOMPAS.com - Orang-orang yang memiliki ciri kreatif biasanya dipuja-puji karena dianggap punya banyak ide atau "banyak akal". Namun dalam penelitian yang diterbitkan oleh American Psychological Association, terungkap juga bahwa kejujuran orang-orang kreatif tergolong rendah bila dibandingkan dengan mereka yang kurang aktif imajinasinya.
Orang-orang yang creative-minded jauh lebih cenderung bersikap curang dan berperilaku secara tidak etis. Kemungkinan besar, hal ini disebabkan imajinasi mereka yang lebih besar membuat mereka mampu menguraikan penjelasan untuk membenarkan tindakan mereka. Karena perilaku seperti ini, orang-orang kreatif kemungkinan lebih berisiko ketika dihadapkan pada dilema etika di tempat kerja.
"Kreativitas yang lebih besar membantu seseorang untuk memecahkan tugas yang sulit dalam berbagai kancah, namun semangat kreatif bisa menyebabkan seseorang mengambil jalan yang tidak etis ketika mencari solusi atas masalah atau tugas-tugas," ujar pemimpin studi ini, Francesca Gino dari Harvard University.
Sebelumnya, sebanyak 97 mahasiswa dari beberapa universitas di Amerika diminta mengikuti serangkaian tugas dan tes. Jika mau datang, mereka akan dibayar. Mereka menyelesaikan tes psikologi untuk menetapkan kreativitas dan intelegensia mereka. Kemudian, para peneliti memberikan tes mengenai pengetahuan umum dengan melingkari jawaban yang benar di secarik kertas. Setiap jawaban yang benar akan diberi imbalan.
Para mahasiswa lalu diminta memindahkan jawaban ke kertas lain. Di sini letak pengujiannya: peneliti memberitahukan bahwa kertas tersebut tanpa sengaja telah ditandai dengan jawaban yang benar.
Meskipun para mahasiwa diarahkan untuk meyakini bahwa tidak ada kemungkinan mereka bakal ketahuan telah berbuat curang, peneliti sudah menggunakan sebuah sistem untuk mengetahui siapa yang curang. Dari situ, terlihat bahwa mahasiswa yang kreatif memilih jalan pintas dengan menyontek jawaban yang benar. Sebab, seperti telah dijelaskan sebelumnya, mereka akan dibayar lebih banyak untuk setiap jawaban yang benar.
Para peneliti mengatakan bahwa orang-orang kreatif merasa diizinkan untuk berbuat curang.
"Mampu menghasilkan beberapa pembenaran untuk tindakannya sendiri yang tidak etis berdasarkan kreativitas, membuat orang merasa diizinkan untuk curang," kata Gino, dalam artikelnya yang dimuat di Journal of Personality and Social Psychology.
Studi ini tidak mengidentifikasi kaitan antara intelegensia dan ketidakjujuran. Kini para psikolog ingin mengamati lebih lanjut apakah kreativitas mendorong orang untuk mengejar tujuan pribadi dalam hidupnya.
Sumber: Womens Weekly