KOMPAS.com - Perayaan natal menjadi momen sukacita untuk meningkatkan kebersamaan dan kualitas hubungan keluarga. Tradisi Natal pun menjadi perekatnya.
Setiap keluarga tentunya memiliki tradisi Natal yang unik dan khas. Begitu pun dengan keluarga presenter dan salah satu pendiri sekolah public speaking TALKinc Erwin Parengkuan (41), bersama sang istri, Jana (35), yang mengawinkan tradisi Natal Manado dengan Ceko.
Makanan wajib Jana Parengkuan, perempuan Indonesia dengan jejak kecantikan Solo dan Eropa Timur ini dibesarkan dengan tradisi Natal khas Ceko. Makanan Ceko wajib hadir dalam perayaan Natal keluarga Erwin-Jana. Begitu pun Erwin, tradisi kuliner Natal bersama keluarga besar Manado tetap dipertahankannya. Alhasil, Erwin dan Jana berbagi meja makan untuk menghidangkan makanan tradisi Natal yang dibawa dari keluarga masing-masing.
Pasangan yang gemar memasak dan baru saja membuka toko kue, The Baked Goods, ini, mengenalkan variasi hidangan Natal sarat tradisi untuk keempat buah hatinya.
"Makanan Manado lebih banyak kukusan dan sambal tomat. Sedangkan makanan Ceko untuk Natal biasanya ikan dan ayam dengan salad dan sup. Hidangan Natal ini kami nikmati sebagai early dinner sekitar pukul 18:00 pada malam Natal," jelas Erwin saat dihubungi Kompas Female.
Tak hanya hidangan yang istimewa. Erwin dan Jana juga mewariskan tradisi Ceko jelang malam Natal. Erwin menjelaskan, sebelum menyiapkan makan malam, saat memasak ikan, sisik ikan setelah dibersihkan tidak dibuang. Jana meletakkan sisik ikan di bawah piring makan, secara acak. Setelah selesai makan, kami menghitung berapa banyak sisik ikan yang ada di bawah piring makan masing-masing. Ini petanda keberuntungan untuk tahun depan, ungkapnya.
Tradisi lain di meja makan adalah memotong apel, secara vertikal, kata Erwin. Jika belahan apel ini berbentuk seperti bintang, ini juga petanda keberuntungan untuk tahun depan.
Tradisi penuh sukacita Memasak dan ritual di meja makan bukan satu-satunya sumber keceriaan saat Natal di rumah keluarga Erwin Parengkuan. Sehari jelang Natal, setiap 24 Desember, Erwin-Jana mengajak anak-anaknya bersiap menyambut Sinterklas.
"Rundown padat mulai siang tanggal 24, anak-anak mulai sibuk. Anak-anak membersihkan sepatu, mencari rumput lalu menaruhnya di sepatu dan meletakkan sepatu di luar rumah. Kemudian mereka tidur. Sementara kami memasak hidangan Natal," katanya. Ia menambahkan keempat anaknya, Giulio (12), Marcio (9), Abielo (5), Matacha (2), bersiap-siap di ruang keluarga menyambut Sinterklas mulai pukul 17:00, diawali dengan makan malam.
"Selesai makan malam, tugas saya mengajak anak-anak ke lantai dua menanti Santa. Jana mengeluarkan kado untuk diletakkan di bawah pohon Natal. Lalu membuang rumput dari sepatu, dan membunyikan lonceng. Anak-anak pun turun mengambil hadiahnya, sebagai simbol ia telah berbuat baik selama satu tahun," jelas Erwin.
Menurutnya, tradisi Natal di keluarganya banyak mengadopsi budaya Ceko, asal istrinya. Termasuk mengenai kado Natal. Di Ceko, katanya kado Natal tak dipajang di bawah pohon Natal. Sedangkan, keluarga saya di Manado, kado Natal sengaja dipajang sehari jelang Natal.
"Malam Natal ditutup dengan kebaktian di gereja pukul 21:00," kata Erwin, menambahkan perayaan natal dilanjutkan keesokan hari dengan kumpul bersama keluarga besar Erwin.
Bagi Erwin, penting mempertahankan tradisi Natal seperti yang keluarganya lakukan. "Tradisi ini tetap perlu dipertahankan agar tak hilang dan supaya tetap ada kebanggaan," aku Erwin yang mengaku lebih berkompromi sekaligus antusian dalam mengawinkan tradisi Natal dua keluarga paduan timur dan barat.
Erwin memang menyukai sesuatu yang baru dan berbeda baginya, termasuk dalam merayakan Natal. Jika si bungsu sudah semakin besar, Erwin berencana mengajak keluarganya merayakan Natal di kampung halaman Jana, Ceko, tahun depan. "Tahun ini, si kecil masih belum bisa melakukan perjalanan jauh. Untuk liburan Natal jelang tahun baru, kami juga memilih pantai yang tak jauh, di Tanjung Lesung," imbuhnya. Pohon Natal Satu lagi yang menambah keceriaan Natal di rumah keluarga Erwin Parengkuan, pohon Natal. Erwin meletakkan empat pohon Natal di empat titik berbeda. Pohon Natal plastik warna hijau setinggi dua meter diletakkan di ruang keluarga sebagai pohon Natal utama. Ornamen hiasan Natal berwarna merah dan emas menjadi tema tahun ini. "Tahun lalu, kami memakai ornamen warna biru dan oranye pada hiasan pohon Natal," lanjutnya.
Dua pohon Natal lainnya berada di lantai dua tempat tinggalnya, satu di antaranya di kamar tidur Erwin-Jana. Tersisa satu lagi lagi pohon Natal di depan rumah.
Bagaimana dengan tradisi Natal keluarga Anda? Jika tertarik mengadopsi tradisi Natal Ceko ala Erwin-Jana Parengkuan, Anda bisa mencicipi hidangan ala Ceko di toko kue The Baked Goods yang berlokasi di jalan Agus Salim 16, Sabang, Jakarta Pusat.
Erwin menawarkan hidangan makan malam ala Ceko pada 26 Desember dengan biaya Rp 200.000 per orang. "Untuk menikmati hidangan Ceko ini tamu perlu melakukan reservasi yang kami tutup 23 Desember pukul 13:00," kata Erwin, menambahkan toko kuenya dapat menampung 30 orang atau sekitar lima keluarga.
Tertarik mencoba?