Sentani (ANTARA News) - Jumlah penderita HIV/AIDS di Provinsi Papua tembus 10.522 kasus pada 2011, naik dari 2010 yang hanya 7000 kasus.
Ketua Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Papua Constant Karma di Sentani, Kamis, mengatakan bahwa peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di provinsi paling timur sangat cepat bahkan sudah merambah sampai ke daerah pedalaman.
"Sebelumnhya saya sudah memastikan jumlah kasus terus meningkat, makanya saya selalu berbicara tentang HIV/AIDS, bahaya dan pencegahannya," terangnya.
Karma menjelaskan, semakin tingginya jumlah penderita HIV-AIDS di Papua dengan banyanya pemekaran yang dibarengi mobilitasi penduduk cukup tinggi.
Untuk itu, kata Karma, disadari atau tidak masalah Hiv/Aids di Papua adalah masalah serius karena selain belum ditemukan obatnya, juga mengancam generasi muda sebagai garda terdepan bangsa ini.
Diakuinya, gerakan yang dilakukan terus menerus seperti kampanye bukan berarti akan menurukan jumlah penderita, tetapi setidaknya ada upaya bagaimana menekan penyebaran penyakit tersebut sekecil mungkin.
Sementara itu, kata dia, bagi penderita agar selalu melakukan pemeruksaan sambil minum obat ARV. Artinya jika sesorang sudah terinveksi jangan sampai menyebar dengan kata lain tidak melakukan hubungan berisiko.
Selain itu, kata dia, kampanye kondom diawal Tahun 2001 lalu, oleh Pemerintah Provinsi Papua serta mensosialisasikan perlunya sirkumsisi (sunnat) bagi kaum lelaki ditingkatkan.
"Alkitab tidak melarang untuk sunnat. Sebab mulai dari perjanjian lama sampai perjanjian baru itu ada soal sunnat. Hal inilah yang harus disosialisasikan kepada orang Papua," jelasnya.
Untuk mendukung terobosan ini, menurut Karma, peran dari seluruh komponen masyarakat baik tokoh adat, agama, sangat dibutukan.
Karena tradisi sirkumsisi di beberapa negara seperti Arab, wilayah Persia, Anthiokia, Philipina, jumlah penyebaran penyakit Hiv/Aids nol persen alias tidak ada sama sekali.
Selain itu juga dari hasil penelitian sirkumsisi ternyata bisa mencegah penyebaran HIV/AIDS sebanyak 60 persen. Untuk itu Pemprov Papua sendiri saat ini bersama Persatuan Gereja ? Gereja di Papua (PGGP) akan membuat semacam sikap pastoral mereka soal sirkumsisi.
Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Provinsi Papua jumlah pendertia Hiv-Aids di Papua sebanyak 10.522 kasus. sementara yang belum terdata diperkirakan masih banyak karena penyakit tersebut diibarakan gunung es.
Sementara kabupaten dengan kasus yang tertinggi adalah Kota Jayapura mencapai 2012 kasus, disusul Kabupaten Jayawijaya dan seagian besar penderita adalah usia produksif yakni 15-40 tahun.
(KR-HLM)