Liputan6.com, Ternate: Sejumlah pengungsi korban letusan Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara, mulai terserang gangguan pernapasan (ISPA). Jumlah penderita diperkirakan terus bertambah karena distribusi obat-obatan agak terlambat.
Dari pengamatan SCTV, baru-baru ini, banyak penderita ISPA di lokasi pengungsian yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Chasan Boesiri. Mereka kebanyakan adalah orangtua yang tidak kuat udara dingin. Maklum, selama di pengungsian, warga hanya tidur beralasakan tikar.
Bila tidak segera ditangani, jumlah penderita dikhawatirkan bakal terus bertamab. Itulah sebabnya pemerintah mengimbau tetap menjaga kesehatan dan mengenakan masker apabila keluar rumah.
Sementara itu, hujan abu vulkanik Gunung Gamalama sudah tidak terjadi karena sejak pagi Ternate diguyur hujan. Namun aktivitas Bandara Sultan Baabullah masih ditutup. Belum bisa dipastikan kapan bandara dapat beroperasi kembali. Warga yang harus keluar Ternate terpaksa menggunakan jalur laut ke Manado, Sulawesi Utara.(ULF)