Dua jurnal ilmiah sedang mempertimbangkan apakah akan mempublikasikan rincian penelitian influenza yang kontroversial setelah komite penasehat Amerika meminta mereka untuk tidak merilis beberapa informasi karena alasan keamanan.
Dewan Penasehat Sains Nasional untuk Biosekuriti, badan pemerintah Amerika yang memantau ancaman biologis, hari Selasa, meminta Jurnal Science yang berkantor di Amerika dan jurnal Nature di Inggris, untuk tidak merilis rincian tentang penciptaan jenis virus flu burung H5N1 baru yang mematikan.
Virus jenis baru, yang diciptakan oleh para ilmuwan di Universitas Wisconsin dan Pusat Medis Erasmus di Belanda, sangat mudah menular di antara semacam musang, mamalia kecil yang bisa terkena flu dengan cara yang kurang lebih sama seperti manusia.
Kedua lembaga penelitian itu mendapat dana studi mereka dari pemerintah Amerika.
Para ahli berbeda pendapat, apakah menciptakan jenis virus flu burung berbahaya adalah ide yang baik. Para peneliti mengatakan mereka ingin belajar bagaimana virus berubah sehingga bisa mengetahui tanda-tanda apabila virus yang lebih mematikan berkembang. Namun para pengkritik mengatakan dengan merilis metodologinya, akan memungkinkan calon-calon teroris untuk menciptakan virus itu dan menggunakannya untuk tujuan yang merugikan.
Namun, para peneliti medis lainnya keberatan dengan pembatasan pemerintah untuk keperluan studi ilmiah.
Kedua jurnal itu merespon permintaan komite tersebut dengan hati-hati, dan mengatakan akan mempertimbangkan untuk menghilangkan beberapa informasi yang rinci jika pemerintah Amerika bisa membangun suatu sistem dimana para peneliti yang sah bisa mendapatkan informasi yang dihapus tersebut.