Ibu hamil (88db.com)
VIVAnews - Para dokter mengingatkan, para ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan dalam enam bulan memiliki risiko lebih tinggi terkena tuberkolosis (TB). Mereka memiliki risiko 70 kali lebih tinggi mengalami tuberkolosis ketimbang wanita dalam populasi normal.
Para peneliti dari Badan Perlindungan Kesehatan memperingatkan agar para bidan dan dokter memperhatikan gejala TB karena jika tidak diobati dapat berakibat fatal.
Studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Medicine Respiratory Critical Care memeriksa catatan medis lebih dari 190.000 wanita di atas 12 tahun. Mereka menemukan, tingkat TB di antara wanita hamil atau wanita yang baru saja melahirkan dalam enam bulan terakhir adalah 15,4 per 100.000 dibandingkan dengan 9,1 per 100.000 di antara populasi umum.
Para peneliti percaya, kehamilan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh wanita, membuatnya lebih rentan terhadap penyakit pernapasan.
Profesor Ibrahim Abubakar, kepala pengawasan TB di HPA dan seorang spesialis ilmu penyakit menular di University of East Anglia, mengatakan, "Studi ini jelas menunjukkan pedoman di masa depan bagi petugas kesehatan, khususnya bidan dan dokter yang harus memperhitungkan bahwa risiko TB mungkin meningkat selama kehamilan atau segera setelah melahirkan," katanya seperti dikutip Daily Mail. Abubakar melanjutkan, "Wanita hamil dan pasca melahirkan harus diminta mengamati tanda dan gejala penyakit ini, khususnya bagi mereka yang berisiko tinggi. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat sangat penting, dan jika tidak diobati, dapat mengancam kehidupan."
Wanita yang berisiko tinggi diantaranya adalah wanita yang berada di negara dengan kasus TB tinggi. Menurut angka terbaru, di Inggris, terdapat 8.483 kasus TB yang didiagnosis tahun lalu. Ahli menduga, salah satu alasan meningkatnya kasus TB karena imigran yang datang ke Inggris dari bagian-bagian Afrika dan Asia bertambah.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi paru-paru. Gejalanya meliputi batuk, demam, kelelahan, kurang nafsu makan, dan penurunan berat badan.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar