Jum'at, 23 Desember 2011 | 14:06 WIB
TEMPO.CO - Kebutuhan gizi perempuan hamil memang amat tinggi. Dengan alasan ia harus menghidupi dirinya sendiri dan janin yang dikandungnya, sering kali kaum Hawa merasa perlu makan dua kali lebih banyak. Masyarakat pun menganggap wajar peningkatan nafsu makan ini.
Tapi berkebalikan dari mitos populer ini, para ahli kesehatan justru mengingatkan wanita hamil tak perlu makan untuk berdua. Saran ini dipublikasikan pada sebuah leaflet yang dikeluarkan oleh Royal College of Obstericians and Gynaecologists (RCOG) Inggris sebagai perhatian atas meningkatnya jumlah wanita yang kelebihan berat badan bahkan mengalami obesitas pada awal kehamilan mereka. Panduan baru ini menekankan kepada para pasien yang mengalami obesitas agar taat melakukan diet kesehatan dan berolahraga.
Dikatakan para ahli, "makan untuk berdua" tidak diperlukan karena wanita hamil tidak memerlukan ekstra kalori sampai memasuki trisemester ketiga. Itu pun hanya perlu tambahan kalori 200 per hari–jumlah ini sama dengan dua helai roti tawar.
Panduan dalam leaflet itu menyatakan kebanyakan wanita yang kelebihan berat badan (dengan index body massa–BMI–lebih dari 25) saat hamil berisiko mengalami peningkatan komplikasi dua kali lipat dari wanita normal. Para wanita yang mengalami kelebihan berat badan maupun obesitas berpeluang mengalami pembekuan darah pada kaki dan paru-paru yang berpotensi membahayakan kehidupan mereka. Para wanita dengan BMI di atas 30 berisiko terjadi diabetes selama kehamilan tiga kali lebih tinggi dibandingkan wanita dengan BMI di bawah 30.
Masalah lain yang kemungkinan dialami wanita dengan BMI di atas 30 adalah tekanan darah tinggi. Sedangkan mereka dengan BMI 35 mengalami dua kali lebih tinggi risiko dari pre-eklampsia (kondisi tekanan darah tinggi selama kehamilan dengan banyaknya protein di dalam urine).
Selain itu, para wanita gemuk cenderung mengalami keguguran dengan kehamilan mereka, mempunyai masalah dengan cara bayi tersebut berkembang di dalam perut, melahirkan bayi prematur, bahkan mengalami kesulitan melahirkan bayi karena bahu bayi tertahan. Philippa Marsden, Ketua Komite Informasi Pasien di RCOG, berkata, "Yang lebih penting adalah memperhatikan bagaimana wanita bisa bekerja sama dengan tim kesehatan yang merawatnya untuk menurunkan risiko ini."
Namun Marsden juga mengingatkan agar wanita hamil tidak mencoba untuk menurunkan berat badan dengan melakukan diet selama hamil, meskipun mengalami obesitas karena bisa membahayakan kesehatan janin. Cara yang paling baik katanya, "Mengubah makanan Anda dengan makanan sehat bisa membuat Anda tak naik berat badannya dan bahkan mungkin turun meskipun sedikit."
Menurut Marsden, paramedis bisa membantu wanita kelebihan berat badan jika mereka merencanakan untuk hamil lagi di masa mendatang atau setelah mereka melahirkan.
HUFFINGTON POST I ARBA'IYAH SATRIANI