Liputan6.com, Sentani: Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Jayapura Purnomo mengatakan bahwa sebanyak 18 balita di Kabupaten Jayapura, Papua, dinyatakan positif mengidap HIV/AIDS sepanjang 2011. Ke-18 balita tersebut masing-masing berusia mulai dari satu hingga empat tahun.
"Balita yang mengidap HIV/AIDS tertular melalui ibunya, karena sang ibu sudah sebelum mengandung sudah terinfeksi," katanya, Selasa (17/1), di Sentani.
Purnomo menjelaskan, masih adanya balita mengidap HIV/AIDS karena masyarakat termasuk ibu yang sedang mengandung takut memeriksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas terdekat yang sudah dilengkapi dengan alat VCT. Padahal, seandainya pada saat mengandung para ibu hamil memeriksakan diri secara lengkap termasuk HIV/AIDS, anak yang terinfeksi bisa diminimalisir dengan penanganan khusus dari tenaga medis.
Dengan berbagai langkah, seperti operasi pada saat melahirkan karena penularan dari ibu ke anak bukan pada saat di dalam kandungan tetapi pada saat proses kelahiran.
Untuk itu, ujar dia, pihaknya sangat mengimbau seluruh masyarakat di daerah ini termasuk ibu rumah tangga agar secara sadar memeriksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. Menurut Purnomo, seluruh puskesmas yang tersebar di 19 distrik di kabupaten yang terkenal dengan pemberdayaan kampung ini telah dilengakapi alat VCT.
"Masyarakat tidak perlu takut, justru lebih baik karena bisa dilakukan perawatan sejak dini terutama bagi ibu rumah tangga. Karena jika terinfeksi tidak hanya menggerogoti tubuh sang ibu tapi juga menular ke anak," terangnya.
Dijelaskan, hingga November 2011 jumlah kasus HIV/AIDS mencapai 796 kasus. Masing-masing HIV 335 kasus dan AIDS 461 kasus. Dari jumlah tersebut, lanjut Purnomo, laki-laki sebanyak 330 kasus atau 41,5 persen, perempuan 466 kasus atau 58,5 persen.
Dengan golongan umur yang terinfeksi HIV/AIDS adalah, usia 1-4 tahun 18 kasus (2,3 persen), 5-14 tahun 3 kasus (0,4 persen), 15-19 tahun 60 kasus (7,5 persen), 20-29 tahun 367 kasus (46,1 persen), 30-39 tahun 251 kasus (31,5 persen). Lalu 40-49 tahun 69 kasus (8,7 persen), 50-59 tahun 20 kasus (2,5 persen), 60 tahun 3 kasus (0,4 persen), dan tidak diketahui lima kasus atau 0,6 persen.
Sementara itu, kasus HIV/AIDS berdasarkan pekerjaan di 2011 didominasi ibu rumah tangga (IRT) yang mencapai 235, disusul lain-lain sebanyak 160 kasus, pekerja seks komersial (PSK) 102 kasus, buruh/tani 94 kasus, pekerja swasta 80 kasus, pelajar/mahasiswa 54 kasus, Pegawai Negeri Sipil (PNS) 46 kasus, TNI 10 kasus, Polri 6 kasus, kalangan agama 4 kasus dan pekerja seks jalanan 5 kasus.(Ant/ULF)