Agar Kredit Mobil Tak Berbuah Masalah

Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Agar Kredit Mobil Tak Berbuah Masalah
Jan 3rd 2012, 13:51

Selasa, 03 Januari 2012 | 19:16 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun baru mobil baru. Barangkali itulah yang ada di benak sebagian orang di kota saat ini. Membeli mobil dengan cara kredit kini cukup mudah. Cukup memiliki uang muka serta gaji atau penghasilan tetap, kita bisa membawa mobil idaman ke rumah. Sekilas, teorinya memang mudah. Tapi benarkah seperti itu?

"Bila tidak dilakukan dengan perencanaan keuangan yang tepat, pembelian mobil itu akan menjadi masalah," kata Esti Widaningsih, Perencana Keuangan independen saat ditemui di Jakarta, Selasa, 3 Januari 2012.

Menurut Esti, beberapa hal yang wajib diperhatikan oleh seseorang yang berniat membeli mobil secara kredit adalah, mengukur kemampuan keuangan mereka, memilih bank atau lembaga pembiayaan yang tepat, serta menentukan tenor atau jangka waktu masa kredit. "Itu semua perlu persiapan," kata dia.

Lantas, apa saja yang harus disiapkan? Berikut penjelasan Esti:

1.Upayakan uang muka lebih dari 20 persen Kendati bank atau lembaga pembiayaan saat ini menawarkan besaran uang muka hanya 10 – 20 persen, sebaiknya tak tergiur dengan iming-iming itu. Pastikan Anda mempunyai prinsip, bahwa uang muka harus lebih dari itu, bahkan bila mungkin di atas 30 persen.

Pasalnya, semakin besar uang muka maka Anda semakin banyak memiliki kesempatan untuk memilih besaran cicilan dan tenor atau jangka waktu kredit. "Prinsipnya semakin besar uang muka, maka semakin kecil cicilan," kata Esti.

2. Pastikan tenor tak melebihi usia ekonomis mobil Setelah menetapkan besaran uang yang mencapai 30 persen dari harga jual mobil atau lebih, langkah selanjutnya adalah menetapkan tenor atau jangka waktu kredit. Satu hal yang harus Anda ingat, pilihlah tenor yang tak melebihi masa atau umur ekonomis dari mobil.

"Pada umumnya, produsen mobil mematok usia ekonomis produk mereka rata-rata lima tahun. Jadi upayakan tenor kredit tak lebih dari itu," saran Esti.

Sebab, bila telah melebihi empat atau lima tahun maka Anda harus banyak mengeluarkan uang ekstra untuk perbaikan. Soalnya, saat usia mobil menginjak usia lima tahun, saat itulah masa perbaikan. Padahal Anda masih harus membayar uang cicilan. Jadi, pengeluaran Anda harus dua kali lebih banyak. "Dana yang semestinya ditabung harus digunakan untuk mobil," ujar Esti.

3. Hindari uang muka dari pinjaman Satu hal lagi yang patut Anda hindari adalah, jangan menggunakan uang hasil pinjaman dari pinjaman bank atau lembaga keuangan untuk menambah uang muka. Sebab, bila itu terjadi, maka sama saja Anda memiliki dua kewajiban angsuran dua kali lipat. Lebih dari itu, mobil yang Anda beli pun nilainya tak seperti hitungan : harga tunai ditambah bunga pinjaman selama jangka waktu kredit.

4. Pilihlah sumber pembiayaan yang tepat Selama ini ada dua lembaga yang biasa menyediakan sumber pembiayaan dan bekerjasama dengan dealer penjualan mobil, yaitu bank dan leasing. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Pada umumnya, bank biasanya menetapkan bunga yang lebih kecil ketimbang leasing. Hanya, syarat dan proses persetujuan kredit dari bank jauh lebih ketat. Begitu pun sebaliknya.

Bank juga lebih kompromi bila Anda mengalami kesulitan membayar cicilan. Kemungkinan untuk melakukan jadwal ulang atau restrukturisasi kredit jauh lebih terbuka. "Memang tidak semua leasing tanpa kompromi, tetapi umumnya seperti itu. Bila Anda tiga kali menunggak mereka akan menyita mobil Anda," tandasnya.

Oleh karena itu tempatkan bank sebagai prioritas utama pilihan, kemudian baru leasing. Bila ternyata showroom tempat Anda akan membeli mobil tak memberikan pilihan bank dan leasing sebaiknya tinggalkan saja.

5. Sediakan dana cadangan untuk risiko Meski Anda mampu membayar cicilan melebihi batas minimal dan uang muka di atas 30 persen, sebaiknya Anda juga memikirkan kemungkinan terjadi risiko bila kesulitan keuangan. Oleh karena itu, selain mencicil mobil sebaiknya tetap menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk tabungan khusus bila terjadi risiko tersebut.

"Pisahkan dana tabungan itu dengan tabungan untuk pendidikan dan masa depan anak-anak dan kebutuhan keluarga lainnya," kata Esti.

Cara lainnya adalah, mengasuransikan mobil Anda dengan sifat all risk. Memang sekilas ada tambahan biaya baru. Tetapi bila dicermati ini akan jauh lebih menguntungkan ketimbang tidak ada asuransi.

Sebab bila ada masalah--misalnya tertabrak, menyerempet, dicuri, atau rusak karena ada kerusuhan--biaya yang Anda keluarkan akan jauh lebih mahal. Soal sumber biaya, lagi-lagi, menempatkan sebagian dana Anda ke instrumen investasi.

6. Jangan pernah mengutamakan gengsi ketimbang fungsi Jangan pernah memaksakan diri membeli mobil yang berharga lebih besar dari kemampuan kita, sehingga menyebabkan Anda besar pasak daripada tiang. Tetapkan prinsip, lebih mengutamakan fungsi mobil untuk menunjang kenyamanan dan bukan mengutamakan gengsi.

Ukurlah kemampuan keuangan Anda. "Itu yang terpenting, jangan pernah mengutamakan gengsi atau biar tekor asal sohor," kata Esti.

ARIF ARIANTO

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post