KOMPAS.com - Fashion selalu punya tempat di mana saja dan di hati siapa saja. Setiap orang ingin bergaya sesuai karakternya, dengan tren fashion sebagai panduannya, kemudian memodifikasi sesuai selera pribadi. Fashion begitu lekat dengan gaya hidup masyarakat urban, yang melek informasi dan mencari sensasi berbeda menikmati fashion.
Penggemar fashion di Jakarta diberikan ragam suguhan kegiatan bersentuhan dengan dunia mode. Tak hanya pekan mode yang memfasilitasi desainer lokal untuk mengenalkan berbagai kreasi dan koleksinya melalui peragaan busana. Kini, ada pilihan unik untuk menghadirkan pagelaran busana yang mendekatkan fashion kepada pengguna akhirnya.
Untuk kali pertama, X2, klub malam ternama di Jakarta menggelar festival fashion selama empat hari, menghadirkan 16 desainer muda berbakat. Acara yang bertajuk X2 Runway Festival 2012 ini berlangsung 25-28 Januari 2012 diadakan bergantian di X2, Equinox, Diagonale berlokasi di Plaza Senayan, Jakarta.
Selama empat hari, lepas tengah malam, tepatnya mulai pukul 00:30, X2 Runway Festival 2012 menghadirkan empat desainer yang mengenalkan koleksi terbaru atau rancangan andalannya, dengan tema berbeda.
"Sebenarnya fashion show sudah menjadi kegiatan bulanan, namun baru kali ini diadakan dalam konsep festival selama empat hari dan melibatkan banyak desainer. Klub malam lain juga pernah mengadakan fashion show, namun untuk konsep festival kamu mau menjadi trensetter-nya. Festival ini juga merupakan cara mengedukasi pengunjung seputar tren fashion, dan diharapkan dapat menjadi inspirasi gaya berbusana yang tepat untuk mengunjungi klub malam," jelas Eko Susanto, Event and Promotions X2 kepada Kompas Female di sela acara, Jumat (27/1/2012) dini hari.
Menurut Eko, mengadakan kegiatan fashion di klub malam memberikan tantangan tersendiri. Mulai dari kesan mengenai klub malam yang identik dengan sesuatu yang seronok, desainer yang memiliki banyak pertimbangan untuk turut berpartisipasi, hingga menemukan model profesional yang berani tampil di fashion show tengah malam ini.
"Kegiatan ini dapat menjadi sarana berpromosi untuk desainer kepada pembeli langsung. Karena beberapa kali diadakan fashion show bulanan yang biasanya hanya mendatangkan satu desainer, pengunjung tertarik dengan busana yang diperagakan," ungkapnya.
Eko memaparkan, kegiatan fashion di klub malam ini menjadi cara X2 mengedukasi pengunjung mengenai etiket berbusana di klub malam yang tepat. Klub malam premium ini memang dikenal tegas menyeleksi pengunjung yang datang. Ada semacam "dresscode" yang diterapkan klub ini bagi pengunjung yang ingin mencari hiburan.
Seperti apa aturan dalam berbusana di klub malam? Pagelaran fashion inilah yang menjadi sumber inspirasinya. Namun Eko menjelaskan beberapa di antaranya, "Pengunjung yang berpenampilan terlalu kasual kami tolak, termasuk yang memakai sandal. Pengunjung klub juga harus fashionable,"
Kebutuhan klub malam ini untuk memberikan inspirasi berbusana direspons para desainer muda di antaranya Erdan, Roy Mulyanto, Andi Saleh Yoyok Prasetyo,Yudhistira, Paula Meliana for Eva Bun, Dindin, Elva Marliah, Rasyid Salim, Afril Grhalavanja, Ichwan Thoha, Ririn Rinura, Rosaline Lie, Mimi Ghozali, Hengki Kawilarang, Ivan Gunawan & Ovie Wu.
Setiap desainer ini ditantang menghadirkan koleksi sesuai tema yang ditentukan penyelenggara. Eko menyebutkan, ada empat tema yakni Raising Star, Avant Garde, Unique & Colourful, Fashionista. Setiap desainer kemudian menerjemahkan tema ini dalam koleksi busana yang 90 persen ditujukan untuk kaum hawa.
Jika hari kedua, klub malam ini dipenuhi 500 pengunjung yang menyaksikan gaya busana ala bintang ternama. Pada hari kedua, busana unik dan imajinatif memeriahkan festival. Salah satunya, Paula Meliana yang menerjemahkan konsep avant garde dengan menghadirkan busana warna hitam dan silver model terusan juga two pieces dengan siluet yang seksi.
Mengangkat tema konstruksi, Paula menggunakan bahan yang tak lazim seperti paku, kawat sebagai aplikasi pada busana dan dirancang dengan menggunakan bahan dan teknik khusus agar penggunanya tetap nyaman dan aman mengenakannya.
"Busana ini lebih cocok dipakai untuk busana panggung atau busana yang sifatnya tematik untuk acara tertentu," jelasnya kepada Kompas Female sebelum acara.
Desainer ternama, Ivan Gunawan, juga ambil bagian di acara ini dengan menampilkan koleksi yang pernah dihadirkannya di Jakarta Fashion Week November 2011 lalu. "Saya tidak membuat koleksi baru untuk acara ini. Namun busana yang saya tampilkan sesuai untuk kebutuhan berbusana di klub malam, berkesan seksi membentuk badan, namun tetap nyaman dan praktis dipakai," jelasnya kepada Kompas Female saat ditemui di sela acara Grand Wedding Expo, Jakarta.
Bagi Ivan, berpartisipasi dalam kegiatan fashion di klub malam tepat sasaran. Karena desainer dapat langsung mengenalkan koleksi busana yang disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung klub malam.