Rabu, 11 Januari 2012 | 18:27 WIB
TEMPO.CO, CHICAGO—Semua orang tahu ruangan rumah sakit berisik. Tapi sebuah penelitian baru menunjukkan, kebisingan suara di ruangan rumah sakit ternyata setara dengan suara yang keluar saat menggergaji!
"Lingkungan rumah sakit jelas tidak nyaman untuk beristirahat," kata Vineet Arora, ketua peneliti dari Universitas Chicago seperti dilansir dari jurnal Archives of Internal Medicine.
Penelitian terhadap 100 pasien dewasa menunjukkan, suara di ruangan pada malam hari lebih rendah dibanding siang hari. Tapi tetap melebihi rekomendasi untuk tingkat suara rata-rata hingga maksimum.
Menurut Badan Dunia Kesehatan (WHO), suara di ruangan rumah sakit tidak boleh lebih dari 30-40 desibel. Namun tim Arora menemukan rata-rata tingkat suara di kamar pasien mendekati 50 desibel. Bahkan mencapai 80 desibel, persis seperti suara menggergaji.
Suara tambahan saat malam hari terutama karena perbincangan antara dokter dan pasien. "Namun interupsi suara yang paling nyaring berasal dari alarm dan interkom," ujar Arora.
Tingginya tingkat suara di kamar pasien tentu menggangu istirahat. Bahkan berdasarkan penelitian ini, jam tidur pasien justru berkurang satu jam dibanding saat tidur di rumah. Pasien juga mengeluhkan kualitas tidur yang rendah.
"Ini bisa menjadi siklus: Anda sakit, kurang tidur, dan Anda tak akan bisa sembuh dengan cepat,"ucapnya.
Namun, suara yang bising tidak selalu menjadi penyebab pasien kurang tidur. "Banyaknya suara dari perawat yang kerap masuk kamar pasien mengindikasikan kondisi pasien mengidap penyakit cukup berat," kata Sairam Parthasarathy, yang meneliti tentang pola tidur pasien dari Universitas Arizona di Tucson.
REUTERS | SITA PLANASARI A.