Jum'at, 13 Januari 2012 | 08:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai perusahaan diminta mendorong karyawan mereka untuk mematikan alat komunikasi usai bekerja. Pasalnya, sebuah studi menunjukkan bahwa tingkat stres seseorang meningkat gara-gara selalu mengecek ponsel maupun gadget lainnya guna melihat e-mail dan pesan-pesan yang masuk.
Studi yang dilakukan oleh psikolog Richard Balding ini mengungkapkan bahwa stres cenderung meningkat bersamaan dengan semakin seringnya seseorang mengecek ponsel mereka.
Penelitian itu menemukan bahwa orang-orang yang lebih stres mengalami kewaspadaan "hantu" dan mengecek ponsel mereka, bahkan ketika tidak ada pesan baru yang masuk.
Penelitian terhadap lebih dari 100 karyawan sektor publik, retail, serta mahasiswa menunjukkan bahwa ada siklus "helpful-stressful' ketika seseorang membeli ponsel untuk mengatur beban kerja.
Menurut hasil penelitian tersebut, begitu seseorang mulai menggunakan smartphone, keuntungan dari mengatur beban kerja digantikan dengan tekanan untuk mengecek dan merespons setiap pesan dari teman yang dikatakan sebagai virtual social life.
"Penggunaan smartphone menunjukkan peningkatan dan kita melihat peningkatan terkait stres dari jejaring sosial," kata Balding yang dikutip oleh Huffington Post edisi 11 Januari 2012. Hasil riset ini dipresentasikan di konferensi British Psychological Society di Chester.
Balding menambahkan, "Perusahaan tidak akan maju jika para pekerjanya stres, terlepas dari apa saja sumber stres itu. Karenanya, menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan agar pekerja mereka segera mematikan ponsel, mengurangi jumlah e-mail yang dikirim di luar jam kerja dan mengurangi godaan karyawan untuk selalu mengecek perangkat-perangkat mereka itu."
HUFFINGTON POST I ARBA'IYAH SATRIANI