Gorengan
VIVAnews - Bicara soal lemak dan minyak, mau tidak mau kandungan asam lemaknya akan ikut terkait. Meski sering menjadi penyebab kegemukan dan penyakit serius, seperti jantung dan tekanan darah tinggi, tidak dapat dipungkiri bahwa lemak dan minyak merupakan zat gizi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh.
Berikut adalah beberapa fakta tentang asam lemak pada minyak:
Pertama, asam lemak merupakan turunan dari lemak yang bentuknya lebih sederhana yang menjadi satu komponen dasar penyusun lemak, baik minyak hewani dan nabati.
Kedua, asam lemak dibagi menjadi dua bagian: asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Keduanya dibedakan berdasarkan struktur kimianya.
Ketiga, asam lemak tak jenuh, separti asam oleat pada minyak sawit, atau asam linoleat dan asam yang banyak terdapat pada minyak kedelai, adalah jenis minyak lemak esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh, tetapi sangat dibutuhkan. Oleh karena itu asam lemak ini diperoleh dari luar, melalui makanan.
Keempat, meski baik untuk kesehatan, asam lemak tak jenuh juga mempunyai kelemahan, yaitu mudah teroksidasi sehingga mudah tengik. Oleh karena itu, minyak ini lebih sering digunakan untuk salad dressing bukan menggoreng.
Kelima, kelompok minyak nabati biasanya dibedakan berdasarkan profil asam lemak tidak jenuhnya. Kandungan paling tinggi, antara 80-90 persen, terdapat pada minyak biji anggur, kedelai, jagung, wijen, biji bunga matahari dan zaitun, sedang yaitu kisaran 50 persen, terdapat pada minyak kelapa sawit, dan kecil 20% yang terdapat pada minyak kelapa.
Keenam, secara umum, lemak hewani lebih banyak mengandung kolesterol dan asam lemak jenuh, sehingga bentuknya padat. Sedangkan minyak nabati, kandungan asam lemak tak jenuhnya lebih tinggi sehingga lebih cair.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar