Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah siaga penyebaran virus H5N1 atau flu burung.
"Penetapan siaga virus H5N1 atau flu burung sebagai langkah pencegahan agar penyakit yang menyerang unggas dan bisa menular ke manusia tidak masuk dan mewabah di Kotim," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kotim, I Made Dikenatara di Sampit, Senin.
Kebutuhan ayam di Kotim selama ini masih bergantung pasokan dari daerah lain, yakni Palngka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) sehingga Kotim sangat rentan terjadi penularan virus flu burung.
Di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur sendiri satu tahun lalu juga pernah ditemukan virus flu burung, untuk itu perlu adanya kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit yang dapat mematikan manusia tersebut.
Daerah yang pernah terserang virus flu burung dan mengakibatkan matinya ratusan ayam tersebut adalah Kelurahan Sawahan Sampit, dan daerah suspek flu burung adalah Desa Lubuk Ranggan, Kecamatan Cempaga.
Sebagai langkah antisipasi Distanak Kotim akan segera mengeluarkan surat edaran, yang ditujukan kepada peternak dan seluruh masyarakat Kotim mengenai waspada terhadap virus H5N1.
Distanak Kotim belum lama ini telah mendapatkan informasi bahwa di wilayah Banjarmasin, Kalsel telah ditemukan adanya virus H5N1 atau flu burung untuk itu perlu adanya kewaspadaan karena sebagian besar pasokan ayam di datangkan dari daerah tersebut.
Menurut Dikantara, untuk di wilayah Kabupaten Kotim saat ini masih aman dan belum ditemukan adanya ayam yang mati akibat serangan virus flu burung.
"Kami harap seluruh masyarakat dan peternak untuk tetap waspada terhadap virus flu burung dan apabila menemukan unggas yang mati mendadak serta ciri-cirinya menyerupai H5N1 segera melaporkan kejadian tersebut ke Distanak Kotim agar bisa dilakukan pemeriksaan dan pencegahannya," katanya.
Sementara Ketua Asosiasi Peternak Unggas Rakyat (APUR) Kotim Jefri mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah antisipasi dengan meningkatkan kewaspadaan di kalangan peternak.
"Selain waspada terhadap ternak yang ada di Kotim, rencana kami juga akan melakukan pemeriksaan terhadap setiap pasokan unggas dari luar daerah seperti dari Banjarmasin, Kalsel," terangnya.
Pasokan ternak akan diterima dan diperbolehkan masuk ke Kotim apabila di sertai dengan surat bebas virus flu burung dari daerah asal ternak, jika tidak maka ayam tersebut akan di tolak beredar di Kotim.
Sebelum melaksanakan rencana pemeriksaan terhadap pasokan ayam dari luar daerah tersebut APUR Kotim nantinya akan berkoordinasi dengan pihak Distanak Kotim.
Dengan adanya petunjuk dari pihak Distanak tersebut nantinya APUR Kotim akan mengambil sikap dengan menjaga lalu lintas distribusi unggas terutama ternak dari Banjarmasin, Kalsel.