Larangan Penggunaan Parfum

VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Larangan Penggunaan Parfum
Jan 23rd 2012, 05:33

Senin, 23 Januari 2012, 12:33 WIB

Pipiet Tri Noorastuti

VIVAnews - Banyak orang merasa tak percaya diri ketika keluar rumah tanpa menyemprotkan parfum. Tapi nyatanya, wewangian tubuh ini tak selalu menyenangkan orang di sekitar. Bagi sebagian orang, mencium aroma parfum justru bisa memicu sakit kepala atau alergi.

Melihat fakta itu, seorang anggota dewan di New Hampshire, Amerika Serikat, Michele Peckham, mengusulkan aturan hukum yang melarang pekerja pemerintahan menggunakan parfum selama bekerja. Aturan ini terutama untuk mereka yang harus berhubungan dengan layanan publik.

"Ini mungkin konyol, tapi ini terkait masalah kesehatan," kata Michele Peckham, salah satu anggota dewan yang menggaungkan usulan itu, seperti dikutip Time. "Banyak orang bereaksi atau alergi saat mencium aroma yang kuat, seperti parfum."

Ini bukan isu baru. Pada 2008, seorang wanita bernama Susan McBride nekat menggugat kota Detroit atas aroma parfum yang meruap di tempat umum. Ia mengklaim aroma parfum membuatnya sulit bernapas dan mengganggu aktivitasnya dalam bekerja.

Gugatannya terkabul. Dewan kota memberinya ganti rugi US$100 ribu dan meluncurkan peraturan kota terhadap produk beraroma.

"Ada banyak orang memiliki sensitivitas terhadap partikel-partikel tertentu, yang membuat mereka bisa alergi dengan debu, serbuk sari, atau jamur," kata Jonathan Bayuk, ahli alergi dari Asosiasi Dokter Hampden County. "Mereka yang terkena bahan kimia pengharum menjengkelkan, mereka juga bisa menunjukkan reaksi mirip."

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Kirim Komentar

Anda harus Login untuk mengirimkan komentar

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post