KOMPAS.com - Seperti apa kebiasaan Anda minum kopi? Gaya minum kopi Anda, mulai frekuensi, pilihan jenis atau bahkan kedai kopi nyatanya bukan sekadar pemenuhan kepuasaan pribadi. Namun juga punya dampak pada peningkatan konsumsi kopi Indonesia.
Orang Indonesia memiliki kebiasaan minum kopi sejak zaman prakemerdekaan. Namun, soal kualitas, belum banyak orang Indonesia yang menikmati kopi terbaik. Padahal Indonesia penghasil kopi terbesar ketiga di dunia, setelah Brasil dan Vietnam.
Kopi Indonesia diperhitungkan di berbagai negara di dunia. Sebagai salah satu produsen terbesar di dunia, kopi Indonesia berkontribusi atas pemenuhan kebutuhan konsumsi dunia. Soal citarasa, ragam variasi dan kesegaran kopi Indonesia tak ada duanya. Dari Aceh seperti kopi Gayo, hingga Papua dengan kopinya yang nikmat dari Wamena, Indonesia kaya dengan citarasa kopi. Sayangnya, konsumsi kopi di Indonesia masih rendah, hanya 0,8 kg per kapita per tahun. Kopi asli Indonesia juga belum menjadi primadona di negeri sendiri.
Kabar baiknya, kebiasaan minum kopi di Indonesia mulai meningkat hingga 0,9 kg per kapita per tahun. Pranoto Soenarto, Wakil Ketua Umum Bidang Spesialti dan Industri Kopi dari Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), mengatakan tren minum kopi di kafe turut menyumbangkan kenaikan angka ini.
"Rata-rata orang Indonesia minum kopi dua kali sehari. Namun seiring berkembangnya tren minum kopi, kebiasaan minum kopi meningkat 3-4 kali. Dalam seminggu, kedai kopi dikunjungi penikmat kopi," kata pemilik kedai kopi lokal yang mengaku terbiasa minum kopi delapan cangkir sehari.
Peningkatan angka konsumsi kopi di Indonesia tak lantas menunjukkan kopi Indonesia semakin digemari. Karena belum tentu penggemar kopi memilih menikmati satu dua cangkir kopi asli Indonesia di kedai lokal. Tak ada data pasti, apakah peningkatan konsumsi kopi di Indonesia ini berjalan seiring dengan semakin banyaknya kopi asli Indonesia yang terkonsumsi.
Justru faktanya, kesadaran masyarakat Indonesia untuk meningkatkan konsumsi kopi asli Indonesia, masih harus ditingkatkan. Salah satu cara yang dipilih AEKI bekerjasama dengan Asosiasi Duta Indonesia adalah dengan menggelar pemilihan perdana Miss Coffee Indonesia dan Miss Coffee International, dengan Indonesia sebagai penggagas dan tuan rumahnya.
Kecintaan masyarakat Indonesia untuk menikmati kopi asli Indonesia termasuk lebih memilih kedai kopi lokal yang juga banyak ditemui di mal ternama, masih perlu dipupuk. Meski begitu, Pranoto mengaku tak berkecil hati bersaing dengan kedai kopi bermerek internasional.
"Pemain asing di industri kopi adalah mitra. Justru banyak kalangan ekspatriat datang ke kedai kopi lokal untuk menikmati kesegaran kopi yang sesungguhnya. Kopi lebih segar di kedai lokal karena dalam 2x24 jam kopi diantar ke kafe langsung dari pabriknya," jelas pemilik kedai kopi anak perusahaan merek kopi lokal Kapal Api di sela jumpa pers Miss Coffee Indonesia 2012 di Excelso, Grand Indonesia, Jakarta, Senin (30/1/2012).