Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Baru selesai dibangun, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Dusun Pengaringan, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, roboh.
Kondisi puskesmas yang roboh itu, ditinjau anggota DPRD Pagaralam, saat melakukan sidak, Kamis.
Selain dinding bangunan roboh selebar empat meter dengan panjang 20 meter, puskesmas dua lantai ini kondisinya cukup memprihatinkan, sebagian besar dinding bangunan retak, atap banyak bocor dan beberapa titik sudah ambruk.
Daun pintu dan jendela kondisinya banyak rusak, demikian juga dengan kayunya juga banyak lapuk serta besi penyangga bangunan juga sebagian besar patah.
Pegawai, tenaga medis dan termasuk dokternya belum bisa menempati ruangan yang ada, karena belum satu pun selesai dibangun, bahkan termasuk peralatan medis belum tersedia.
"Bangunan puskesmas yang berdiri di atas lahan sekitar setengah hektare ini dibangun melalui dana alokasi khusus tiga tahun anggaran senilai Rp3,5 miliar, seharusnya pada 2012 ini sudah selesai pengerjaan fisik gedung dan semua fasilitas sudah lengkap. Namun kenyataannya baru beberapa hari saja selesai dibangun sudah roboh dan bahkan satu orang tukang bangunannya menjadi korban menderita luka parah," kata Wakil Ketua DPRD Kota Pagaralam, Rasmizal, yang melakukan inspeksi mendadak tersebut.
Menurut dia, kondisi gedung puskesmas ini mengalami kerusakan cukup parah, dengan dinding setinggi 4 meter dan panjang 20 meter, roboh pada lantai dua menimpa tepat di atas atap seng multiroof.
Akibat kejadian ini, semua besi penyangga atap rusak dan atap kanopi juga rusak parah
Bukan hanya itu saja, kata Rasmizal, semua bagian bangunan kondisinya rusak, seperti plafon bocor, dinding, tiang, lantai dan termasuk bahan bangunan yang digunakan juga kualitasnya rendah.
"Seharusnya puskesmas rawat inap ini sudah beroperasi, sehingga dapat melayani masyarakat yang memeriksakan kesehatannya, namun kenyataannya di lapangan justru kondisi bangunan cukup memprihatinkan," ujar dia lagi.
Ia menyatakan, berdasarkan kontrak kerja puskesmas ini dibangun mulai tahun anggaran 2009 hingga 2011, tapi kondisinya saat ini belum ada yang selesai.
"Keadaan fisik bangunan ini rapuh dan belum satu pun ruangan bisa ditempati pegawai termasuk peralatan medis, padahal sudah dianggarkan tahun 2010 senilai Rp810 juta," kata dia pula.
Ketua Komisi I DPRD Pagaralam, Hendri Yunardi, menyatakan sepertinya pembangunan puskesmas ini tidak melalui perencanaan yang tepat, karena sebagian besar bagian bangunan mudah rusak dan bahan bangunan yang digunakan tidak standar.
"Kami prihatin dengan kondisi bangunan yang sudah menghabiskan dana miliaran rupiah, tapi tidak bermanfaat untuk kepentingan masyarakat," ujar dia.
Belum lagi, kata dia, waktu pengerjaan sudah habis dan dana terserap sudah mencapai 96 persen, akan tetapi penyelesaian bangunan ini diperkirakan baru sekitar 54 persen.
"Kita minta dilakukan audit independen dalam pengerjaan proyek puskesmas ini, karena sebagian besar pembangunannya amburadul," kata dia.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pagaralam, Hermawan merincikan baahwa dana pembangunan puskesmas ini pada tahun 2009 sebesar Rp750 juta, tahun 2010 sebesar Rp1,2 miliar, dan terakhir tahun 2011 sebesar Rp1,5 miliar menggunakan sumber dana DAK.
"Kita akan meminta pertanggungjawaban pelaksana proyek mengapa hingga Januari 2012 pengerjaannya belum juga selesai, seharusnya puskesmas rawat inap ini sudah dioperasionalkan," ujar dia.
Menurut dia, kerusakan dan keterlambatan penyelesaiannya menjadi tanggungjawab pelaksana proyek, termasuk kerugian atas keterlambatan ini. (SUS*B014/Z002)