Selasa, 17 Januari 2012 | 11:16 WIB
TEMPO.CO - Sebuah survei yang dilakukan di Norwegia mengungkapkan bahwa para remaja putri yang gemuk atau kelebihan berat badan secara signifikan cenderung berjerawat ketimbang teman-teman mereka yang berat badannya normal. Para peneliti mengamati berat badan, lebih spesifik lagi body massa index (indeks massa tubuh, rasio berat terhadap tinggi) yang menghambat kondisi awal kulit remaja secara umum.
Remaja putri yang kelebihan berat badan, "mungkin menganggap bahwa jerawat lebih buruk dari yang sebenarnya. Kemungkinan ini lebih kepada soal kepercayaan diri," kata Dr. Robert Kirsner, profesor dan wakil ketua di Departemen Dermatologi dan Bedah Kulit di Miller School of Medicine pada University of Miami.
"Sangat mungkin, tetapi belum diketahui bahwa gadis-gadis kelebihan androgen yang disebabkan oleh obesitas juga mempunyai efek adiktif lebih besar pada jerawat," kata Dr. Kirsner. Mungkin juga karena efek psikologis pada remaja putri lebih besar ketimbang remaja pria sehingga meningkatkan hormon stres pada para gadis dengan jerawat sebagai konsekuensinya.
Hasil temuan Tim Norwegia yang diketuai oleh Dr. Jon Anders Halvorsen dari Departemen Dermatologi di Oslo University Hospital dan anggota fakultas di University of Oslo ini diungkapkan pada Archives of Dermatology edisi 16 Januari 2012.
Para peneliti menunjukkan bahwa 10-20 persen remaja berjuang dengan jerawat level sedang dan banyak dari mereka yang mengalami masalah psikologis serius seputar rendahnya kepercayaan diri dan kesulitan untuk bersosialisasi. Pada saat yang sama, lebih banyak anak-anak yang terjerumus dalam kondisi yang disebut obesity epidemic.
Untuk mengeksplorasi hubungan antara keduanya, para peneliti melakukan survei yang melibatkan 3.600 orang Norwegia usia 18 dan 19 tahun. Para responden ditanya mengenai kebiasaan minum atau merokok, masalah mental dan kebiasaan makan, khususnya mengenai gula, makanan manis, coklat, sayuran segar, ikan dan keripik kentang.
Mereka yang kelebihan berat badan mempunyai indeks massa tubuh 25 atau lebih sedangkan obesitas ditandai dengan indeks massa tubuh 30 atau lebih. Hanya 10 persen gadis dan lebih dari 15 persen remaja pria yang mengalami kelebihan berat badan, kurang dari 40 persen dari kedua gender itu yang dikategorikan mengalami obesitas.
Setelah mengkalkulasi berbagai kemungkinan yang mempengaruhi risiko jerawat, disimpulkan bahwa kelebihan berat badan diasosiasikan dengan risiko jerawat pada remaja putri dan tidak pada remaja pria. Meski demikian, harus dicatat bahwa studi ini tidak menunjukkan adanya bukti hubungan sebab-akibat.
HEALTH DAY I ARBA'IYAH SATRIANI
.png)
