Kupang, NTT (ANTARA News) - Serangan penyakit demam berdarah
dengue (DBD) di Kota Kupang, NTT, dalam dua bulan terakhir ini terus meluas dan sudah merenggut nyawa tujuh balita.
"Tujuh korban itu berasal dari Kelurahan Kuanino, Oetete, Oesapa, Kelapa Lima dan Pasir Panjang masing-masing satu orang. Kelurahan Nunbaun Delha dua korban," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, dr Ary Wijaya, di Kupang, Selasa
Jumlah korban meninggal dunia ini cukup tinggi. Pemerintah sudah mengambil langkah pencegahan seperti melakukan pengasapan di wilayah-wilayah yang sudah terdapat DBD serta membagikan bubuk abate ke rumah-rumah penduduk.
"Kita terus menghimbau warga untuk waspada karena penyakit DBD kini terus meluas akibat anomali iklim. Dalam dua bulan terakhir ini, sejak Desember 2011-Januari 2012 ini sudah ada tujuh balita yang meninggal dunia," katanya.
Sementara jumlah kasus DBD saat ini tercatat 192 kasus. Jumlah ini merupakan akumulasi dari kasus yang terjadi sejak Desember 2011, saat dimana hujan terus mengguyur wilayah Kota Kupang dan sekitarnya dan menyebabkan genangan air terjadi dimana-mana termasuk di lingkungan tempat tinggal masyarakat.
Untuk mengatasi kasus DBD di Kota Kupang, kata dia, diperlukan peran aktif masyarakat untuk menjaga keberasihan lingkungan masing-masing.
Menurut dia, bila lingkungan bersih, bebas dari genangan air, maka penular DBD tidak bisa hidup dan berkembang biak di lingkungan.
"Jika lingkungan bersih, maka tidak ada tempat bagi jentik nyamuk untuk hidup dan berkembang biak. Jadi masyarakat harus menjaga kebersihan, tidak bisa hanya menunggu pemerintah yang melakukan pembersihan," katanya.
Artinya, masyarakat cukup melakukan 3M, menutup tempat penyimpanan air, mengubur kaleng-kaleng bekas dan menguras tempat air. (B017)