Selasa, 31 Januari 2012 | 11:10 WIB
TEMPO.CO - Sebuah penelitian terbaru pada hewan menunjukkan bahwa peralatan USG (ultrasonographic) yang digunakan untuk terapi fisik berpeluang menjadi alat kontrasepsi bagi para pria. Berdasarkan temuan pada tikus-tikus laboratorium, para peneliti mengatakan peralatan yang tersedia secara komersial membuat pria tidak subur karena penggunaan alat tersebut bisa menurunkan jumlah sperma mereka.
Dalam meneliti para ahli dari Department of Pediatrics di School of Medicine di University of North Caroline memutar alat USG dengan kecepatan tinggi di sekitar testis tikus dan menghangatkan hingga 37 derajat Celcius. Mereka menemukan bahwa sesi USG selama 15 menit dua hari berturut-turut mengurangi sperma hingga nol.
Hasil studi ini dipublikasikan di jurnal Reproductive Biology and Endocrinology edisi 29 Januari 2012. "Tidak seperti manusia, tikus tetap subur meski dalam kondisi sperma yang sangat sedikit," kata James Tsuruta dari UNC School of Medicine dalam siaran pers jurnal tersebut seperti dikutip Health Day edisi 30 Januari 2012.
"Pengobatan USG yang kami lakukan menurunkan cadangan sperma tikus jauh di bawah angka normal yang biasanya terdapat pada pria-pria subur, " katanya. Sekadar catatan, 95 persen pria subur mempunyai lebih dari 29 juta sperma saat ejakulasi.
Namun Tsuruta mengatakan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui berapa lama jumlah sperma itu akan tetap rendah dan apakah prosedur penggunaan USG aman untuk penggunaan lebih dari satu kali. Sebab, meski penelitian yang melibatkan hewan bermanfaat, prosedur yang sama sering gagal jika diterapkan pada manusia.
HEALTH DAY I ARBA'IYAH SATRIANI