Momen galau saat putus cinta bukan milik Anda saja, darlings. Para pria pun mengalaminya, tentunya dengan gaya yang berbeda.
KapanLagi.com - Ingatkah Anda bagaimana pengalaman terakhir putus cinta?
Let Cosmo guess: depresi dan menyedihkan. Depresi, karena apapun yang Anda lihat, dengar atau rasa selalu mengingatkan Anda padanya. Menyedihkan karena berhari-hari Anda menangis saat Anda curhat kepada para sahabat, atau setiap mendengar lagu
Need You Now milik
Lady Antebellum diputar di radio, bolak balik mengecek profil Facebook-nya untuk mencari tahu apakah ia telah move on, sementara Anda masih sibuk meratapi diri. Well, apakah para pria juga mengalami kesedihan yang sama dengan Anda begitu hubungan yang telah mereka arungi sekian lama kandas di tengah jalan?
Untuk urusan hati, pria memang cukup misterius. Pertama, mereka tidak suka membahas perasaan mereka dengan teman-temannya dan lebih memilih untuk menyimpannya dalam-dalam sesakit apapun itu. Kedua, entah disebabkan oleh gengsi, ego atau hal lain, mereka percaya bahwa situasi separah apapun akan bisa mereka tangani.
Lantas, bagaimana sebenarnya mereka mengatasi perasaan sedih karena patah hati? Tak mungkin kan hanya dipendam di dalam hati lalu kemudian hilang dengan sendirinya? Dari penelitian kecil-kecilan yang Cosmo lakukan, setidaknya ada empat cara yang dilakukan pria untuk mengatasi patah hati.
They Drink A Lot
Ya, sudah bukan rahasia lagi kalau alkohol adalah pelarian utama pria-pria patah hati. Mereka akan pergi ke bar bersama teman-temannya, memasang raut muka seolah tak terjadi apa-apa, lalu minum sebanyak-banyaknya. Dan tentu saja, semakin mereka mabuk, semakin banyak cerita yang akan keluar dari mulutnya.
They Start Dating
Jika wanita lebih banyak tinggal di rumah dan menangisi hubungan yang berakhir, sebagian pria akan kembali ke pasaran dan mulai berkencan lagi. Mereka akan flirting dan berkenalan dengan beberapa wanita – pokoknya apa saja untuk melupakan si mantan. Biasanya sih melupakan mantan bukan hal yang sulit bagi pria, apalagi jika ia yang mengakhiri hubungan tersebut. Namun, apabila si wanita yang memutuskan hubungan cinta, well, that will be difficult. Pastinya hal tesebut akan memengaruhi tingkat kepercayaan mereka terhadap wanita lain.
They Work Harder
Cara lain yang ditempuh pria untuk mengatasi patah hati adalah dengan bekerja lebih giat dan lebih rajin dari biasanya. Apapun mereka lakukan supaya perhatian mereka tersita dari peristiwa yang menyedihkan tersebut. Malah bisa jadi setelahnya prioritas yang mereka utamakan dalam hidup adalah karier, bukannya relationship yang mereka yakini hanya membawa kegalauan. Siapa bilang pria lebih tough?
They Do Guy Things
Mulai dari video games, menyaksikan acara olahraga, bermain poker, basket, atau berlatih di gym. Mereka melakukan itu semua bukan sekedar ingin menyempurnakan penampilan atau membuat tubuh lebih sehat, melainkan sebagai sarana untuk menyalurkan emosi (baca: amarah) dan membunuh rasa sepi.
Kata kunci dari semua cara di atas adalah: Distraction. Ya, itulah satu-satunya cara yang memudahkan pria untuk menyingkirkan semua emosi yang tidak bisa mereka curahkan. Sangat bisa dimengerti, karena menangisi kepergian kekasih adalah sesuatu yang mereka anggap cengeng. Siapapun yang pernah mengalami putus cinta secara tidak baik-baik pasti pernah melakukan hal segila apapun untuk melupakannya, meskipun kadang tidak berhasil. Karena bagaimanapun, cara mengatasi putus cinta yang paling efektif adalah bukan dengan melupakan, melainkan dengan menghadapinya, lalu move on. Agree, ladies?
The Unhealthy Reactions
Ada dua reaksi tidak sehat yang dilakukan pria apabila mereka 'dipecat' oleh sang kekasih. Coba cek apa yang akan mereka lakukan setelah mereka mengatakan...
1. "Saya akan melakukan/menyampaikan apapun untuk mendapatkannya kembali"
Pria dalam kategori ini umumnya mengalami kepanikan luar biasa pasca berakhir hubungan dan mulai melakukan hal-hal yang membuat mereka tampak putus asa, lemah, bahkan pathetic di mata mantan pasangannya. Ini adalah reaksi yang terjadi apabila si pria menyadari bahwa ia telah melakukan kesalahan fatal dalam hubungan dan yakin bahwa apabila ia melakukan atau mengucapkan sesuatu, maka semua akan kembali normal. Karakter ini ditandai dengan memohon, meminta maaf, dan/atau mengirimkan bunga, perhiasan atau hadiah-hadiah lain. Intinya, "Katakan apa saja yang harus aku lakukan untuk mendapatkanmu kembali, and I'll do it."
Kalau sudah desperate seperti ini, maka berbohong dan mengucapkan hal-hal yang tidak tulus dari dalam hati menjadi salah satu senjatanya, sambil berharap kata-kata tersebut adalah sesuatu yang ingin didengar sang mantan. Truth is, pria-pria yang bereaksi seperti ini sangat jarang mendapatkan pasangannya kembali, melainkan malah membuat mantan kekasih mereka kian menjauh!
2. "Saya amat marah dan kamu harus menanggung akibatnya." Bagaimana pria dalam kategori ini bereaksi apabila didepak pasangannya? Mereka biasanya didera amarah yang luar biasa dan ingin sekali balas dendam kepada si eks. Rasa sakit yang dialami dari breakup dengan seseorang yang mereka cintai membuat mereka tega untuk melakukan hal-hal atau mengucapkan kata-kata yang akan mereka sesali kemudian. Hal ini beragam wujudnya, mulai dari pergi ke bar, mabuk-mabukan, hingga tidur dengan wanita yang baru ditemui. Pria-pria dikategori ini biasanya memiliki jiwa stalker, alias suka mengintai, seperti memantau rumah sang mantan, mendatangi kantornya dan membuat heboh, sampai memata-matai Facebook dan Twitter-nya, lalu menjadi cemburu jika pasangannya tersebut berkomunikasi dengan pria lain. Merasa sangat dikecewakan, maka pria-pria ini pun hendak memastikan bahwa mantan mereka juga mengalami penderitaan yang sama. Whew...psycho! (Cosmo/miw)
Source: Cosmopolitan Edisi Desember 2011, Halaman 180