Unikaja.com – Ada banyak kemiripan antara pakai narkoba dan jatuh cinta, antara lain sama-sama bisa bikin mabuk kepayang. Jatuh cinta dan penggunaan narkoba juga sama-sama bikin kecanduan, karena keduanya bisa mengaktifkan bagian yang sama di otak.
Menurut peneliti, otak manusia didesain untuk berkompetisi dalam mendapatkan pasangan. Saat bisa mendapatkan pasangan yang diinginkan, bagian otak yang mengatur dasa senang atau reward center akan menjadi lebih aktif dari biasanya dan kadang reaksinya bisa berlebihan.
“Anda bisa merasa bahagia saat jatuh cinta, tapi bisa juga menjadi gelisah,” kata Prof Lucy Brown, seorang ahli saraf dari Albert Einstein College of Medicine di New York yang memimpin penelitian itu seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (14/2/2012).
Rasa senang maupun gelisah saat sedang jatuh cinta merupakan respons otak yang muncul akibat adanya sebuah rangsangan. Reaksi yang sama juga terjadi ketika seseorang sedang berada di bawah pengaruh narkotika atau obat-obat terlarang yang efekmnya mempengaruhi saraf otak.
“Rasa cinta yang penuh gairah terbentuk di bagian otak yang sama dengan ketika seseorang mengalami kecanduan narkotika atau obat terlarang,” kata Arthur Aron, seorang psikolog dari State University of New York yang juga terlibat dalam penelitian ini.
Dalam penelitiannya, para ilmuwan melakukan pengamatan terhadap 10 perempuan dan 7 laki-laki yang mengaku sedang jatuh cinta. Masing-masing sudah berpacaran dengan pasangannya selama kurun waktu yang berbeda, antara 1 bulan hingga paling lama 2 tahun.
Lamanya berhubungan serius dengan pasangan rupanya mempengaruhi aktivitas otak. Pada partisipan yang sudah berpacaran lebih lama, bagian pusat rasa senang di otak selalu memberikan respons lebih besar ketika sedang diperlihatkan foto pasangannya.