Rabu, 01 Februari 2012 | 13:47 WIB
TEMPO.CO, London - Sebuah kajian perilaku daring (online) menunjukkan ada hubungan antara frekuensi melihat hal-hal pornografi dengan aktivitas seksual seseorang.
Kevin B Skinner, psikolog sekaligus penulis buku "Treating Pornography Addiction" menemukan bahwa di antara 344 responden (pria dan wanita), sekitar 43 persen di antaranya menggunakan pornografi untuk menghangatkan hubungan mereka. Namun, tingkatnya berbeda-beda. Ada yang sering, ada yang jarang.
Ia kemudian membagi di antara respondennya menjadi kelompok yang tidak terpengaruh pornografi dan yang terpengaruh pornografi, terutama terkait kualitas hubungan seksual mereka dengan pasangan. Hasilnya mengejutkan. Pasangan yang semula tidak menggunakan pornografi dalam hubungan mereka menunjukkan tidak ada peningkatan aktivitas seksual. Bahkan justru beberapa di antaranya justru membuat aktivitas seksual menurun.
Misalnya dari sekitar 45 persen pasangan yang biasa menjalani aktivitas seksual dua hingga tiga kali sepekan, ketika salah satu pasangannya mulai kecanduan pornografi, maka tinggal 37 persen pasangan yang masih menjalani aktivitas seksual dua hingga tiga kali sepekan. Bahkan ada pasangan yang berhenti berhubungan intim akibat pornografi. Jumlahnya meningkat dari dua persen menjadi lima persen.
Riset ini menunjukkan banyak pasangan yang aktivitas seksualnya terganggu karena pornografi. Psikolog, terapis keluarga atau siapa pun yang berinteraksi dengan pasangan yang sudah terkontaminasi pornografi diminta memahami kesulitan dan kepedihan yang diciptakan oleh konten-konten atau materi ini. Sayangnya banyak pasangan yang justru tidak sadar kehidupan seksualnya memburuk gara-gara pornografi.
PSYCHOLOGYTODAY|DIANING SARI