Jakarta (ANTARA News) - Ternyata austisme dapat dideteksi sejak usia dini. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa autisme dapat dikenali pada bayi sejak tahun pertama.
Autisme dapat disebabkan banyak faktor, penelitian itu bahkan mengungkapkan bahwa bayi dengan berat yang kurang, memiliki potensi mengidap autisme.
"Gejala -gejalanya dikarakteristikkan oleh respon otak yang berbeda ketimbang bayi lainnya," Ujar Direktur dari Center for Brain and Cognitive Development at Birkbeck College, University of London, Johnson, seperti dikutip dari laman medicmagic.
Temuan itu, yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biolog, adalah kesimpulan dari 104 penelitian terhadap bayi berusia enam hingga sepuluh bulan. Penelitian dilanjutkan ketika bayi berusia tiga tahun.
Untuk kepentingan penelitian, para peneliti menggunakan sensor pasif pada kulit kepala. Perangkat itu mampu mencatat aktivitas otak seiring wajah bayi dihadapkan dengan yang lainnya.
Anak yang menderita autisme memiliki pola yang tak biasa ketika merespon kontak mata dengan yang lainnya. Wajah mereka sering berpaling setelah dihadapkan langsung dengan bayi lain.
Bayi-bayi yang tumbuh bersama saudara lelaki dan perempuan austistik, lebih besar berpotensi menderita autisme. "Tetapi penelitian ini tak bisa dikatakan 100 persen akurat," kata Johnson.
Johnson menyadari bahwa diagnosis menyeluruh guna memastikan anak-anak dengan autisme bisa dilakukan ketika anak itu berusia dua tahun.
Hal itu dikarenakan tak ada pertanda dari perilaku yang bisa dilihat di bawah usia itu."Penelitian ini secara langsung mengukur aktivitas otak dari seorang anak. jika gejala dapat dideteksi lebih dini, kita berharap bahwa autisme dapat diantisipasi," ujarnya.
Autisme terdapat sekitar satu persen pada orang di seluruh dunia. Gangguan spektrum dan mental berdampak pada ketidakmampuan seseorang berkomunikasi.
Gejala umum yang biasa di lihat pada orang adalah sindrom Asperger ( tipe karakter autisme dengan kemampuan bahasa yang terganggu).Penderita bisanya memiliki IQ tinggi. .(yud)