Jakarta (ANTARA News) - Praktisi Gizi, Mifta Novikasari mengatakan, asupan susu yang kurang pada masa remaja akan meningkatkan risiko patah tulang (fraktur) dua kali lipat dibandingkan yang sering minum susu.
Mifta Novikasari mengemukakan hal itu pada seminar kiat menjaga kesehatan tulang dan menurunkan risiko osteoporosis di Auditorium Adhiyana Wisma ANTARA, Jakarta, Rabu.
Hal tersebut karena tulang mempunyai aspek kesehatan seperti nutrisi, hormon, istirahat yang cukup yaitu enam jam setiap hari, gerak aktif dan menumpu badan serta paparan matahari minimal tiga kali seminggu selama 30 menit.
Nutrisi untuk tulang selain kalsium dan fosfor untuk membangun, memelihara, memperkuat; juga ada magnesium untuk tulang yang kuat, stabil dan membentuk gigi yang keras.
Di samping itu juga ada zinc agar penyerapan kalsium lebih baik, peran aktivitas vitamin D dan zat perekat (osteoblas) meningkat serta memproduksi kolagen. Vitamin D untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor serta Vitamin C untuk pembentukan kolagen. (D016)