Kamis, 09 Februari 2012 | 17:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Basket berguna untuk mengurangi obesitas alias kelebihan berat badan. Di Amerika Serikat, olah raga ini semakin populer sejak Ibu Negara Michelle Obama mencanangkan program "Let's Move" untuk mengurangi tingkat obesitas pada anak. Selain memicu timbulnya berbagai penyakit, obesitas juga dapat menghambat pertumbuhan pada anak, sehingga ia tak mampu mencapai tinggi badan yang ideal. Untuk urusan tinggi badan, mau tak mau, orang pasti melirik para pemain basket yang rata-rata bertubuh jangkung.
Selasa malam lalu, sejumlah atlet basket profesional yang tergabung dalam Indonesia Warriors, yang dulu dikenal dengan nama Britama Satria Muda, berbagi tips ihwal konsumsi nutrisi yang membuat mereka selalu tampil prima dan memiliki tubuh menjulang. Para pemain pun berbagi cerita kepada para penggemar, yang menamakan diri mereka Fanatics, di Pusat Kebudayaan Amerika Serikat, Jakarta.
Bagi Ronny Gunawan, hal paling menyebalkan yang harus dihadapi sebagai atlet basket profesional adalah saat dirinya harus mengkonsumsi jus dada ayam setelah bertanding, seperti yang disarankan oleh ahli gizinya. Aslinya, ia mengaku mual terhadap makanan jenis ini. Toh, penyuka iga babi dan steak itu terpaksa menuruti anjuran sang ahli gizi. Sebab, setelah bertanding, Ronny harus memenuhi kebutuhan protein tubuhnya.
"Setelah bertanding, kami harus mengkonsumsi makanan berprotein tinggi untuk menjaga stamina otot yang rusak selama bertanding," ujar sang pemilik tinggi badan 193 sentimeter ini. Nah, salah satu menu yang berprotein tinggi, ya, jus dada ayam tadi.
Perlakuan berbeda diterima para pemain basket saat akan bertanding. Para atlet Indonesia Warriors, menurut Ronny, diwajibkan mengkonsumsi karbohidrat yang berguna untuk menjaga stamina selama bertanding. "Sebelum bertanding, kami harus mengkonsumsi banyak karbohidrat, seperti pasta, nasi, dan mashed potato," ujar atlet kelahiran Samarinda, Kalimantan Timur, 32 tahun lalu ini.
Kisah berbeda diungkapkan oleh Steve Demon Thomas, pemain Indonesia Warriors lainnya. Pria kelahiran Amerika Serikat 31 tahun lalu ini membocorkan rahasia nutrisinya sebelum bertanding. "Saya senang makan berbagai macam daging ayam olahan," ujarnya. Dibanding para pemain Indonesia Warriors lainnya, Steve termasuk memiliki tinggi badan yang menakjubkan. Lulusan University of Georgia, Middle Tennesse State, ini memiliki tinggi badan 206 sentimeter.
Kepada penggemarnya, Steve tidak pelit berbagi cerita saat ditanya ihwal makanan yang diberikan orang tuanya, sehingga ia bisa setinggi itu. "Saya diasuh oleh nenek saya sejak kecil. Dia selalu memberikan saya sayur setiap hari. Tidak ada hari tanpa sayur," ujar Steve.
Nenek Steve, yang bernama Ellise, selalu memberikan Steve sayur bayam, baik untuk bekal sekolah maupun sarapan. Terkadang, sang nenek membuatkan Steve wortel olahan yang dimakan bersama daging asap. "Mungkin karena diberikan sayur setiap hari itu, saya bisa tumbuh tinggi seperti ini," katanya. "Tapi saya juga minum susu, kok."
Rupanya, kebiasaan mengkonsumsi sayur dan minum susu itu terus terbawa hingga Steve menikah. Selama di Amerika, ia selalu meminta istrinya memasak sayur olahan yang dimakan bersama daging asap. Menurut dia, kebiasaan memakan sayur sejak kecil sangat baik. "Tidak perlu mengubah kebiasaan bila sudah dilakukan sejak muda," ujarnya.
Pelatih Indonesia Warriors, Todd Purves, menegaskan bahwa kunci keberhasilan untuk memenangkan pertandingan adalah kondisi pemain yang bugar. Artinya, para atlet itu harus prima, baik secara fisik maupun psikologis.
"Bola basket merupakan cabang olah raga yang perlu energi tinggi. Para pemain kami harus mampu bermain paling sedikit satu kali seminggu," ujar Todd. Karena itu, "Para atlet profesional harus menjaga kebugaran tubuh mereka agar dapat berprestasi," ujarnya. Saat ini, Indonesia Warriors tengah berlaga dalam ASEAN Basketball League 2012 Season III. CHETA NILAWATY
.png)
