Liputan6.com, London: Waspadalah terhadap Choco-Coma, penyakit yang disebabkan mengonsumsi makanan manis berbahan dasar cokelat. Meski jarang ditemukan, mengonsumsi cokelat yang berlebihan bisa membuat penderitanya tak sadarkan diri selama berhari-hari.
Cokelat memang identik dengan Valentine, namun Anda harus berhati-hati dengan makanan yang disukai segala usia ini. Karena selain dapat membuat bobot tubuh bertambah, ternyata cokelat yang terlalu banyak bisa membuat Anda mengalami koma.
Padahal saat Valentine produksi coklat diibaratkan seperti kacang polong yang berlimpah. Menurut deseretnews.com, produsen coklat Amerika saja memproduksi coklat dengan biaya sekitar USD $ 12,2 miliar sepanjang Februari dan USD $ 7,1 miliar lainnya untuk permen dari cokelat.
“Ini berarti setiap orang diperkirakan akan menghabiskan sekitar 188 batang cokelat Snickers tiap tahunnya,” tulis situs tersebut.
James Vince, yang telah menjadi manajer toko dari Fannie Mei di Midlothian selama empat tahun mengatakan ada perbedaan yang luar biasa ketika Valentine tiba. Hari-hari menjelang Hari Valentine adalah hari tersibuk tiap tahunnya, bahkan lebih sibuk dari Desember atau hari libur lainnya,” kata Vince.
Seorang koki menyarankan bahwa dark chocolate lebih baik ketimbang cokelat susu atau cokelat putih. Karena cokelat putih memiliki kandungan 50 persen lemak dan 50 persen gula, yang dapat membuat tubuh bertambah lemaknya.
Berkat pengertian tersebut, penjualan dark chocolate meningkat. Apalagi informasi tersebut juga didukung oleh berbagai info kesehatan dari banyak media bahwa dark chocolate lebih baik bagi jantung. Terutama jika cokelat tersebut memiliki kandungan tambahan seperti kacang atau buah-buahan. Atau pilihlah cokelat dengan kualitas terbaik yang dibuat khusus. Bisa juga dengan mencari alternatif dengan pilihan sehat, daripada mengutamakan kesenangan dari cokelat semata.
Jadi berhati-hatilah saat Valentine. Lebih baik jika mengganti cokelat dengan konsumsi kue kering. (depauliaonline/TNT/MEL)