Pengaruh Sugesti pada Manjur Tidaknya Obat

Psikologi - Kompas
http://4skripsi.blogspot.com/
Pengaruh Sugesti pada Manjur Tidaknya Obat
Aug 13th 2012, 17:06

shutterstock

Kompas.com - Apa yang kita tanamkan pada alam bawah sadar atau biasa disebut sugesti, ikut memengaruhi pada manjur tidaknya obat yang diminum.

Ada sebagian pasien yang merasa lebih baik setelah minum obat tertentu meski sebenarnya obat tersebut tidak bekerja. Kondisi itu disebut juga dengan "efek plasebo".

Sebaliknya, ada juga pasien yang mengalami gejala-gejala dan efek samping obat hanya karena mereka diberitahu akan kemungkinan efek samping obat. Hal ini disebut "efek nocebo".

Karena itulah para petugas kesehatan disarankan untuk memilih kata-kata dengan tepat saat berbicara dengan pasien.

"Ini bukan hanya karena kekuatan kata negatif yang dipakai dokter dan perawat, tapi juga kekuatan pikiran negatif dan ketakutan pasien," kata Dr.Winfried Hauser, kandidat profesor bidang pengobatan psikosomatk dari Jerman.

Hauser meneliti tentang "efek nocebo" itu dengan melibatkan 50 pasien yang menderita nyeri punggung. Secara random mereka dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberitahu bahwa tes peregangan yang akan dilakukan bisa meningkatkan rasa nyeri punggung mereka.

Sementara itu kelompok kedua diberitahu bahwa tes yang akan dilakukan tidak ada efek sampingnya. Ternyata kelompok yang diberitahu tentang efek samping mengeluhkan rasa nyeri dan hasil tesnya kurang baik.

Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang mengira mereka diberi obat yang punya efek samping, meski sebenarnya tidak ada, merasakan efek samping itu.

Pasien sangat mudah menerima sugesti negatif, terutama pasien dalam kondisi yang agak berat seperti pasien yang akan operasi, sakit parah, atau korban kecelakaan.

"Orang yang berada dalam situasi ekstrem biasanya berada dalam kondisi trance natural sehingga sangat mudah disugesti," tulis para peneliti dalam jurnal Deutsches Arzteblatt International.

Untuk itulah para petugas kesehatan diminta lebih berhati-hati dalam memilih kalimat saat menyampaikan suatu kondisi kepada pasiennya. Selain itu Hauser berpendapat bahwa pasien mungkin tidak membutuhkan informasi terlalu banyak tentang hal negatif yang mungkin terjadi.

"Sebaiknya jumlah informasi negatif dikurangi," katanya.

Akan tetapi hal itu dikhawatirkan melawan etika kedokteran. "Jika dokter tidak menjelaskan tentang efek samping, bisa dianggap tidak transparan dan tidak etik," kata Ted Kaptchuk, dari Harvard Medical School menanggapi hasil penelitian ini.

Hauser mengatakan bahwa pasien sendiri seharusnya juga mewaspadai adanya efek nocebo ini dan menyugesti diri sendiri secara positif. "Jika Anda memutuskan untuk menjalani suatu terapi pengobatan, yakinkan diri bahwa ini akan berhasil," katanya.

 


You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post