Desainer Muda di Pekan Mode

Cantik dan Gaya - Kompas
http://4skripsi.blogspot.com/
Desainer Muda di Pekan Mode
Sep 24th 2012, 14:03

KOMPAS.com - Pekan mode musim semi/panas 2013 sepanjang September-Oktober 2012 di kota-kota mode dunia tak hanya diikuti nama-nama besar. Kaum muda juga punya panggung agar kreativitas mereka dilirik pelaku mode internasional.

Saat-saat persiapan di belakang panggung di Lincoln Center, New York, Jumat (7/9/2012) lalu, bisa jadi merupakan momen paling menegangkan bagi sembilan lulusan sekolah mode Academy of Art University, San Francisco.

Bagaimana tidak, momen penting itu kini di depan mata. Mereka tampil di New York Fashion Week, pekan mode yang mendapat sorotan pemandu bakat, media, dan buyers internasional.

Jie Jessie Liu (32), misalnya. Tak sungkan untuk ikut menyetrika baju yang akan dikenakan model. Untuk ajang sekelas New York Fashion Week, kegiatan itu biasanya dia kerjakan di belakang panggung untuk membantu para desainer besar.

Liu adalah salah satu dari lima lulusan Academy of Art University yang berasal dari Asia. Keberadaan Liu dan rekan-rekannya menjadi indikator bahwa kekuatan mode di wilayah Asia terus berkembang.

Cita-cita perempuan asal Shandong, China, yang menampilkan koleksi dengan inspirasi Stadion Olimpiade Beijing ini, sama seperti anak muda lain penggemar mode, yaitu memiliki label sendiri. "Untuk jangka pendek, saya ingin membangun karier di New York. Mungkin dengan menjadi asisten desainer lebih dulu, untuk mempertajam kemampuan saya," kata Liu.

Jarida Karnjanasirirat dari Thailand punya cita-cita lain. Untuk masa depannya, dia ingin kembali ke tanah kelahirannya untuk mengembangkan dunia mode. "Saya ingin mencari pengalaman dulu di New York, setelah itu kembali ke Thailand," katanya.

Meski dunia mode Thailand masih jauh tertinggal dibandingkan New York, termasuk beberapa negara di Asia, Karnjanasirirat mendapat dukungan penuh keluarga. Dari orangtuanya, dia mendapat kiriman ratusan contoh sutra Thailand.

Hasilnya, tampillah koleksi berupa tunik, gaun, jaket, dan celana panjang dengan detail berupa kerah dan lipit. Koleksi ini terinspirasi dari pahatan di gereja dekat kediaman Karnjanasirirat di San Francisco.

Selain Liu dan Karnjanasirirat, warna Asia dalam peragaan busana karya anak-anak muda ini diperlihatkan Ginie CY Huang (28) yang kelahiran Taiwan, Lee Ji-sun (Korea Selatan), dan Fan Yanfei (China).

Adalah dua desainer berdarah Taiwan, yaitu Jason Wu (29) dan Alexander Wang (28), yang menjadi inspirasi para desainer muda Asia untuk berkarier di dunia mode. Wu, yang pernah tinggal di Vancouver dan Paris, terkenal karena busananya pernah dikenakan tokoh penting seperti Michelle Obama, Diane Kruger, dan Natalie Portman.

Sementara Wang, yang lahir di San Francisco, sukses membangun bisnis busana siap pakai dan aksesori. Butik yang menjual label Alexander Wang dan T by Alexander Wang menyebar di 55 negara.

British Fashion Council (BFC) juga mendukung talenta muda melalui program bernama New Generation (Newgen). Program yang digelar sejak 1993 ini menyeleksi sejumlah desainer muda untuk tampil di London Fashion Week.

Musim ini, BFC memilih 12 nama yang berhak mendapat dukungan sponsor, yaitu Topshop, untuk mengikuti pekan mode yang diselenggarakan 14-18 September tersebut. Ke-12 desainer ini mendapat sponsor untuk acara yang berbeda.

Seperti dijelaskan dalam situs resmi BFC, tiga orang di antaranya mendapat bantuan dana untuk peragaan busana. Sementara yang lain mendapat sponsor untuk acara presentasi dan pameran. Melalui BFC, mereka juga mendapat bimbingan untuk mengembangkan bisnis.

Senior
Dari pentas para perancang senior, koleksi dari Carolina Herrera menjadi salah satu perbincangan pencinta mode yang hadir di New York. Sosok desainer yang terkenal karena selalu tampil elegan ini memperlihatkan koleksi busana bergaya feminin dan berbahankan kain-kain ringan seperti sutra dan crepe dalam nuansa warna pastel.

"Ini adalah koleksi busana yang genit. Fokusnya adalah rok panjang dan pendek yang proporsional," kata Herrera, perancang kelahiran Venezuela.

Selain nuansa bunga penuh warna yang selalu mewarnai peragaan musim semi/panas, motif garis-garis tampaknya akan menjadi tren di tahun mendatang. Motif ini diangkat menjadi tren oleh Marc Jacobs dan Tommy Hilfiger dalam gaya yang berbeda.

Marc Jacobs mengangkat tren garis dalam busana feminin dan elegan dalam nuansa hitam-putih, berupa gaun panjang ataupun blazer yang dipadukan dengan rok. Adapun koleksi Tommy Hilfiger didominasi gaya maskulin dalam blazer dan celana panjang, dengan garis-garis vertikal.

Di London, si ratu punk Vivienne Westwood terinspirasi taman kerajaan untuk koleksi lini sekunder, Red Label, yang didominasi gaun koktil monokromatik dan jumpsuit. Sementara rumah mode Burberry mengangkat tema warna metalik.

Seusai di London, rangkaian pekan mode musim semi/panas berlanjut ke Milan pada 19-25 September, dan Paris, 25 September-3 Oktober.

(AP/AFP/IYA)

Sumber: Kompas Cetak

Editor :

Dini

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post