KOMPAS.com - Untuk menjaga kecantikan dan kesehatan kulit, banyak perempuan yang melakukan terapi ozon. Terapi ini merupakan teknik perawatan yang menggunakan ozon untuk melepaskan energi proton yang dapat membantu memperbaiki sistem sirkulasi darah. Selain itu, terapi ozon juga berfungsi meningkatkan kemampuan darah untuk menyerap oksigen, meningkatkan ketahanan dan mengoksidasi plak agar terhindar dari penyumbatan pembuluh darah.
Namun pakar kecantikan Anne Savitri dari Andaru Spa mengungkapkan, setiap orang bisa saja melakukan perawatan ini. "Hanya saja, ada beberapa kondisi di mana kita tidak dianjurkan untuk melakukan perawatan ini," ungkap Anne Savitri, dalam peluncuran Andaru Spa beberapa waktu lalu di Jakarta. Beberapa kondisi tersebut adalah:
1. Suntik vitamin C
Salah satu jenis perawatan yang dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh sekaligus mendapatkan kulit yang lebih cerah adalah melalui suntik vitamin C. Vitamin C dengan khasiat antioksidannya dipercaya mampu menangkal radikal bebas, polusi dari lingkungan sekitar, serta meningkatkan kesehatan kulit.
Namun, saat ingin melakukan terapi ozon, pastikan Anda tidak melakukan suntik vitamin C beberapa saat sebelumnya. "Penyuntikan vitamin ini akan menetralisasi fungsi terapi ozon yang dilakukan, sehingga manfaatnya tidak akan terasa," jelasnya.
2. Menstruasi
Saat sedang menstruasi, sebaiknya Anda tidak melakukan terapi ozon. Sebab ketika sedang mens, darah Anda akan lebih cair dibanding biasanya. Terapi ozon hanya akan membuat darah menjadi lebih cair dan mengganggu jalannya menstruasi.
3. Hamil
Pada dasarnya, selama kehamilan kita tidak disarankan untuk melakukan pengobatan atau terapi inhalasi (pengisapan), atau terapi lain yang membuat Anda menghirup substansi apa pun ke dalam tubuh. Terapi ozon sendiri cenderung menyebabkan perubahan degeneratif dalam jaringan tubuh, darah, dan dapat menimbulkan stres oksidasi dan kerusakan sel. Jika hal itu bisa membahayakan sang ibu, otomatis bisa mengancam kehidupan sang bayi. Jika hanya dilakukan sesekali mungkin tak akan menimbulkan masalah, tetapi tidak untuk dilakukan berulang-ulang.
4. Di bawah umur
Sekalipun punya banyak manfaat, namun terapi ini tidak dianjurkan untuk anak di bawah 17 tahun. Hal ini disebabkan karena hormon anak di bawah 17 tahun belum stabil. Terapi ini dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan tubuh dan hormon remaja.
Editor :
Dini