KOMPAS.com - Dibutuhkan seorang jenius fashion untuk mengubah kaus kaki metalik menjadi sepatu cri de coeur, dan Miuccia Prada salah satunya.
Setelah pertunjukan ia menjelaskan tentang pilihan bahan koleksi yang menggunakan elemen yang tak biasa atau semua ingin dikenakan perempuan. "Saya merancang sesuatu yang biasanya menjadi bahan tertawaan jika perempuan mengenakan dan mencoba untuk membuat desain yang bisa diterima."
Unsur-unsur warna seperti pink pucat dan bunga, bahan pakaian dari sutra plastik, appliquéd silk atau wol. Miuccia merancang sesuatu yang cute dan mengklaim akan menjadi banyak pembicaraan orang memakainya. Hal ini terutama di Jepang, sebab gaya berpakaian perempuan di sana selama beberapa generasi terkenal menyukai yang imut.
Menariknya, Miuccia mengatakan ia tidak menyadari betapa ia terinspirasi oleh Jepang pada koleksinya hingga selesai merancangnya. Meski demikian banyak pakaian dengan potongan kimono berbahan satin diberi nama Mikado. Sepatu sandal wedges dipadukan dengan kaus kaki zip metalik terlihat seperti gaya geisha. Tak ketinggalan riasan model yang tampil dengan bibir merah.
Sepatu ini menarik perhatian sebab heels biasanya yang merajai pentas catwalk. Ini memberi sebuah kejutan baru yang tak kalah heboh sejak sepatu platform pertama kali tampil di kancah fashion pada London Fashion Week beberapa waktu lalu.
"Saya ingin sepatu yang tinggi, tapi juga harus benar-benar datar," kata Miuccia. Koleksi Prada hadir dengan skinny satin skirts, origami folded satin tops dan sock-boots dan mantel bulu boxy, semua itu dihiasi dengan bunga-bunga.
Akan tetapi warna hitam juga tetap bertebaran. Meski dunia mode berada di kaki Prada, sebagai salah satu raksasa brand premium fashion dunia ini, Prada pun harus memikirkan sisi komersial juga. Diberitakan pada semester pertama tahun 2012 saja, penjualan di Asia naik 36,5 persen dengan saham di perusahaan naik 50 persen. Sulit rasanya, untuk tidak mengaitkan antara penjualan yang meningkat di Asia dengan koleksi terbarunya yang sangat berbau Jepang.
Sumber: Telegraph