Kompas.com - Prosentase orang yang mengalami kegemukan di Amerika Serikat terus meningkat, bahkan sudah digolongkan sebagai epidemi atau wabah yang meluas. Minuman yang mengandung gula tinggi, termasuk soda, diduga menjadi penyebabnya.
Sebuah penelitian berskala besar dan jangka panjang yang melibatkan lebih dari 33.000 orang AS menunjukkan bukti nyata bahwa minuman manis yang berinteraksi dengan gen yang memengaruhi berat badan akan meningkatkan risiko obesitas.
Pengaruh minuman manis bahkan lebih besar dibanding faktor keturunan. Ini berarti minuman tersebut berbahaya bagi orang-orang dengan gen yang rentan kegemukan. Celakanya, hampir sebagian besar orang memiliki gen tersebut.
Kabar baiknya, dua penelitian menunjukkan memberikan minuman alternatif yang bebas kalori kepada anak-anak dan remaja cukup efektif untuk mencegah kenaikan berat badan.
Para peneliti menyimpulkan, minuman manis merupakan faktor penyebab kegemukan yang tidak terkait dengan makan berlebih atau kurang berolahraga.
Konsumsi minuman manis, termasuk soda, jus buah, dan sport drink yang ditambah gula, di AS meningkat dua kali lipat dibanding dengan tahun 1970-an. Jumlah orang yang obesitas juga meningkat dua kali lipat.
Selain faktor hobi mengasup minuman manis, faktor lain yang juga berpengaruh pada kegemukan adalah kurang bergerak dan mengonsumsi makanan tinggi kalori.